Ratusan Pemuda dan Ormas Gelar Deklarasi Damai Pasca Rusuh di PT VDNI

waktu baca 2 menit
Terlihat para pemuda tengah melakukan pembersihan yang merupakan bagian dari rangkaian deklarasi damai di PT VDNI, Rabu (16/12/2020) Foto. sultranews.co.id

Konawe – Ratusan pemuda yang tergabung dengan karyawan dan sejumlah organisasi masyarakat (Ormas), menggelar deklarasi damai pasca kerusuhan yang terjadi di pabrik nickel PT VDNI (Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) beberapa hari lalu.

Dalam kegiatan itu, nampak para pemuda itu bergotong-royong membersihkan sisa-sisa puing kebakaran di area perusahaan PT VDNI, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menurut seorang warga setempat, Iyan mengatakan, deklarasi damai itu digelar berdasarkan inisiatif para pemuda dan ormas di Konawe. Hal itu dilakukan sebagai bentuk peduli pasca terjadinya kerusuhan pada beberapa hari lalu di PT VDNI.

“Deklarasi damai ini digelar atas inisiatif pemuda, ormas dan karyawan perusahaan. Bertujuan ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa situasi di Morosi saat ini sudah aman serta, untuk mencegah terjadinya perpecahan. Kegiatan ini juga sebagai bentuk pesan moral bahwa kita semua bersaudara, jangan mudah percaya dengan hoaks,” ujar Iyan saat dihubungi sultranews.co.id Rabu (16/12/2020).

Iyan dan pemuda lainnya berharap, tidak ada lagi kejadian kerusuhan yang dapat memecah belah persaudaraan. Sebab, hal itu hanya akan dapat merugikan banyak orang termasuk warga lingkar perusahaan dan karyawan di PT VDNI.

“Kami berpesan kalau ada yang menyebarkan informasi tidak benar di media sosial, jangan langsung percaya, apalagi mengatasnamakan identitas nama sebuah Ormas. Olehnya itu, sebagai bukti bahwa situasi saat ini sudah aman dan kondusif, kami dari beberapa Ormas seperti Tamalaki, Banderano Tolaki, karyawan dan pemerintah Desa disni, sama-sama kita turun lakukan gotong royong bekerja bakti di PT VDNI,” ucapnya.

Diberitakan sultranews.co.id sebelumnya,ratusan buruh yang bekerja di PT VDNI menggelar aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah dan kejelasan status karyawan. Aksi itu berakhir bentrok akibat tuntutan mereka tidak dipenuhi dan merasa dihalangi oleh petugas keamanan perusahaan.

Baca Juga :  Kadis Perhubungan dan Kontraktor Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi Tambatan Perahu

Akhirnya, aksi itu berbuntut pada perusakan sejumlah fasilitas di PT VDNI dan membakar alat berat dan kendaraan dump truk yang menambah situasi semakin mencekam.

Laporan. Wayan Sukanta