Lima Tahun Kepemimpinan Beramal, Berikut Deretan Keberhasilan Pembangunan Sejak 2016-2020
KONAWE KEPULAUAN – Sejak lima tahun kepemimpinan Bupati Konawe Kepulauan (Konkep) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir. H. Amrullah M.T., bersama wakilnya Andi Muhammad Luthfi S.E. M.M., kini mampu menorehkan prestasi pada bidang pembangunan insprakstruktur.
Visi misi mereka berdua pun akhirnya terwujud dalam “tata peradaban masyarakat wawonii yang bebas dari belenggu keterbelakangan sosial ekonomi dan sosial budaya pada tahun 2021” lalu.
Begitupun dalam rangka mewujudkan pemerintahan daerah yang lebih baik, juga tak lepas dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Konkep pada tahun 2021 yakni merupakan sebuah kerangka kerja bersama untuk menyukseskan visi misi tersebut.
Maka dari itu, untuk mewujudkan pencapaian Visinya itu, berbagai ragam alternatif kebijakan operasional untuk mewujudkan daerah telah dilakukan, diantaranya sebagai berikut :
1. Membuka isolasi keterbelakangan dan ketertinggalan pada kawasan pedesaan/pedalaman diseluruh lingkaran Pulau Wawonii dengan penyediaan infrastruktur dasar di bidang Ekonomi, Prasarana Wilayah, Pendidikan dan Kesehatan.
2. Membangun satelit pemerintahan dan ekonomi pada kawasan ibukota Kabupaten Konawe Kepulauan.
3. Mendorong optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya alam secara ramah lingkungan dan berkelanjutan, untuk didedikasikan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Konawe Kepulauan.
4. Mendorong gerakan sosial dan kebudayaan kearah terciptanya tata kehidupan sosial-politik dan perkembangan peradaban masyarakat Wawonii yang mampu menjawab tantangan trend nasionalisasi ekonomi dan tata nilai kehidupan nasional lainnya dengan tetap mempertahankan nilai-nilai agama dan budaya luhur masyarakat Wawonii.
5. Mendorong pembangunan kawasan wisata.
Sejalan dengan Visi Misi diatas, maka kebijakan dan prioritas pembangunan daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun diantaranya:
pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana wilayah, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, ekonomi kerakyatan, kedaulatan pangan, sosial dan kebudayaan.
Berikutnya, lingkungan hidup dan sumber daya alam, pembangunan pedesaan dan perkotaan, revolusi mental dan tata kelola pemerintahan, pariwisata, ketertiban dan ketentraman umum.
Secara umum, realisasi pendapatan daerah menunjukan pertumbuhan yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016 dari Rp 510, 243 miliyar menjadi Rp 418,142 miliyar. Sementara realisasi belanja juga menunjukan pertumbuhan seperti pendapatan yakni dari Rp 524, 572 miliyar menjadi Rp 402, 593 miliyar pada tahun 2020 lalu.
Begitu pula untuk pelaksanaan tugas pembantuan, pemda Konkep juga menganggarkan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk pemerintahan desa dalam jenis belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa sebesar 10 persen yang bersumber dari dana perimbangan yang diterima oleh pemerintah Konkep dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK).
Dari sisi lain, jika ditelisik dari beberapa hasil pembangunan Bupati Ir. H. Amrullah MT dan Andi Muhammad Lutfi S.E.,M.M., pada tahun 2016 sampai dengan 2020, secara keseluruhan baik pada tatanan Mikro maupun Makro diantaranya sebagai berikut :
-Tatanan Mikro :
1. Panjang jalan lingkar pulau Wawonii yang berkualitas baik dari target 70,23 KM tercapai 107,38 KM pada tahun 2020 atau sama dengan 152,9 persen.
2. Persentase rumah layak huni berdasarkan terget yaitu 95 persen, sedangkan yang tercapai menjadi 108,98 persen.
3. Persentase rumah terakses air bersih dengan target 52,07 persen menjadi 81,33 persen pada tahun 2020.
4. Opini laporan keuangan meraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
5. Nilai Sakip (CC).
6. Angka Partisipasi Murni(APM). Pendidikan wajar sembilan tahun, yakni penduduk berusia 7 tahun sampai dengan 12 tahun (SD/MI) telah mencapai 93,04 persen pada tahun 2020.
7. Angka Partisipasi Kasar (APK) penduduk yang berusia 13 sampai dengan 15 tahun (SMP/MTS) pada tahun 2020 sebesar 94,25 persen.
8. Bantuan pendidikan Wawonii Cerdas setiap tahunnya rata-rata 1.200 orang bernilai Rp 32,4 miliyar sampai tahun 2020.
9. Semua masyarakat di Konkep telah mendapatkan jaminan kesehatan.
10. Usia harapan hidup meningkat dari 67,9 persen di tahun 2016 menjadi 68,2 persen tahun 2018.
11. Semua Kecamatan telah memiliki fasilitas pelayanan kesehatan berupa Puskesmas.
Tatanan Makro :
1. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten
2. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Konkep mengalami kondisi yang fluktuatif dalam empat (4) tahun terakhir, sejalan dengan kondisi perekonomian nasional, secara umum mengalami peningkatan yakni dari 7,1 persen di tahun 2017 menjadi 7,42 persen di tahun 2019.
Lebih tinggi dibanding angka Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu 6,76 persen tahun 2017 dan 6,51 persen tahun 2019.
3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Konkep tahun 2019 mencapai Rp 1.384.400, atau mengalami peningkatan sebesar 62,30 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2016 hanya sebesar Rp 852.992
4. Dari sembilan sektor perekonomian, peranan sektor pertanian terhadap pembentukan total PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Konkep pada tahun 2016-2021 masih tetap yang terbesar dan angkanya mencapai kurang lebih 40 persen.
5. PDRB perkapita penduduk di Kabupaten Konkep atas dasar harga berlaku sebesar Rp 32.236 pertahun meningkat menjadi Rp. 40.457 pertahun 2019. Atau mengalami peningkatan sekitar 25,50 persen.
6. Pada tahun 2016, penduduk miskin di Kabupaten Konkep mencapai 17,72 persen, tahun 2017 sebesar 18,10 persen dan tahun 2018 sebesar 17,48 persen.
Dalam sambutanya pada kegiatan pencapaian lima tahunan kepemimpinan Beramal, Bupati Amrullah mengatakan dari deretan berbagai keberhasilan tidak menafikan adanya permasalahan atas pelaksanaan sebagian program dan kegiatan. Baik karena alasan yang bersifat administratif, gangguan alam, keterbatasan kemampuan sebagai manusia biasa, maupun tuntutan kebutuhan yang melampaui kapasitas penyediaan sarana dan prasara.
“Sebagian dari kita, permasalahan dipandang sebagai kegagalan, dan kegagalan dipandang sebagai akhir dari segalanya. Mari kita sikapi adanya permasalahan tidak semata-mata dari sisi negatifnya, melainkan juga dari sisi positifnya. Bila ada jarum yang patah jangan simpan didalam laci, bila ada kata yang salah jangan simpan didalam hati”. Tutur bupati dua periode itu.
Laporan : Darsan