FAMHI Sultra-Jakarta Sayangkan Pelaksanaan Munas Kadin di Kendari Berujung Berdarah
JAKARTA – Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indoenia yang digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang dihadiri langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi), mendapat penolakan dari berbagai kelompok Ormas dan Mahasiswa, Rabu (30/6/2021).
Menanggapi hal tersebut, Ketua umum FAMHI Sultra-Jakarta Midul Makati sangat menyayangkan atas dipaksakannya pelaksanaan Munas Kadin di Kota Kendari ditengah Lonjakkan Covid-19 yang kian mengkhawatirkan masyarakat. Seharusnya kata dia, Munas Kadin ditunda dulu sampai keadaan Membaik dan kembali Normal.
Selain itu, Midul Makati juga sangat prihatin atas kehadiran orang Nomor satu di Negeri ini. sebagai Presiden seharusnya pak Jokowi meminta kepada panitia Nasional maupun panitia Lokal agar pelaksanaan Munas Kadin ditunda dulu.
“Seharusnya Presiden menunda dulu pelkasanaan Munas Kadin. Sebab pemerintah saat ini lagi genjarnya melakukan Vaksinasi massal Covid-19 guna memutus penyebaranya, dan itu presiden sendiri yang tekankan. Tapi kalua sudah begini, klaster Covid pasti akan bermunculan,” kesal Midul.
Saat ini pemerintah pusat tengah Fokus pencegahan Covid-19 melalui Vaksinasi, seharusnya lanjut Midul, fokus dulu melakukan pencegahan, mencegah penyebaran akibat kerumunan masyarakat.
“Saat ini masyarakat semakin bingung. Disisi lain pemerintah tengah gencar melakukan vaksin. Tapi disisi lain, pemerintah sendiri juga yang melanggar Prokes dengan mengijinkan Munas Kadin digelar,” ucapnya.
Menurut Midul, yang juga merupakan aktivis di Jakarta, harusnya pelaksanaan munas kadin ditunda dulu. mengingat tempat pelaksanaan mengalami peningkatan Penularan Covid-19 dan masuk Wilayah Zona Merah.
“Munas Kadin di Kota Kendari tidak memberikan keuntungan dan efek sama sekali. Selain hanya akan menambah masyarakat yang terpapar Covid-19,” tuturnya.
Disisi lain, Midul juga bebrkan bahwa banyaknya Video yang beredar jika kedua kubu Ormas saling serang hingga bentrok. Bahkan banyak fasilitas umum yang rusak, dan bendera Kadin hingga bendera salah satu Partai dibakar masa.
“Itulah akibatnya terlalu dipaksakan pelaksanaan Munas Kadin. Seakan Panitia Nasional maupun Lokal tidak menghiraukan kritik dari masyarakat dan Mahasiswa,” sindirnya.
Untuk itu, sebagai putera daerah Midul meminta, Ketua Kadin Sulawesi Tenggara dan Panitia pelaksanaan Munas Kadin di Kota Kendari untuk Bertanggung jawab jika ada Korban timbul. Baik korban Covid-19 maupun Korban bentrokan. Karena merekalah penyebabnya.
“Demo penolakan Munas Kadin dilakukan oleh teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND). Selain itu Ormas dan Mahasiswa melakukan Aksi Demonstrasi di lampu merah pasar baru, mereka menolak pelaksanaan Munas Kadin dan kedatangan presiden Jokowi di Sultra,” tutupnya.