Rawan Ambruk, Jembatan di Desa Awua Jaya “Memprihatinkan”

waktu baca 2 menit
Kondisi jembatan, yang menghubungkan Desa Awua Jaya - Desa Nekudu, Kecamatan Asinua Jaya, Kabupaten Konawe. Foto; Jaspin

KONAWE – Kondisi jembatan yang menghubungkan antara Desa Awua Jaya dan Desa Nekudu, Kecamatan Asinua Jaya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), semakin memprihatinkan.

I Nyoman Komling, yang notabene merupakan warga transmigrasi berdomisili di Desa Nekudu pekerjaan sehari-harinya sebagai petani sawah, mengaku sangat was-was terhadap kondisi jembatan tersebut.

“Pekerjaan saya sehari-hari bertani sawah. Sepulang dari sawah, saya biasanya ambil rumput buat makanan ternak di rumah. Hampir tiap hari saya melewati jembatan ini dengan perasaan mengkhawatirkan,” ucap Nyoman, Kepada Sultranews.co.id, Jumat (15/10/2021).

Bahkan kata dia, yang paling ditakutkannya ketika melintasi jembatan dengan muatan kendaraan (mobil pick up) yang bermuatan banyak. Sebab selain mengangkut rumput, ternyata dirinya sering ke Kota Unaaha berbelanja Sembilan Bahan Pokok (Sembako) untuk kebutuhan kiosnya di kampung.

Kondisi jembatan, yang menghubungkan Desa Awua Jaya – Desa Nekudu, Kecamatan Asinua Jaya, Kabupaten Konawe. Foto; Jaspin

“Hampir tiap hari saya melewati jembatan ini dengan penuh kehati-hatian. Sebab jembatan ini menurut saya sudah sangat rawan akan ambruk. Karena umur jembatan ini sudah sangat lama. Kalau saya tidak salah sudah menghampiri belasan tahun,” ungkapnya.

Apalagi, lanjut Nyoman, ketika memasuki musim panen tiba. mereka khususnya petani sawah sangat dirugikan dengan harga gabah yang telah ditetapkan oleh pembeli. Alasannya, karena resiko yang akan dialami oleh pembeli sangat tergantung baik dan tidaknya jembatan tersebut.

“Kemarin kan baru kami panen disini. harga gabah hanya berkisar 3.500 perkilonya, alasan mereka karena jembatan yang rusak parah, sehingga mempengaruhi harga beli,” tuturnya.

Belum lagi masalah pupuk yang juga susah mereka dapatkan. Terkecuali mereka yang turun ke Unaaha atau di Asolu membeli dengan menggunakan kendaraan sendiri.

“Distributor pupuk sudah ngga mau lagi mengantar pupuk kesini. Mereka juga takut melintas di jembatan ini,” jelas Nyoman, dengan wajah kesalnya.

Olehnya itu, Nyoman berharap kepada pemerintah daerah Konawe kiranya dapat segera menyahuti keluhan mereka di pedesaan.

“Saya mewakili teman-teman petani di Desa Nekudu ini, memohon kepada bapak bupati Konawe untuk turun melihat kondidi jembatan. Mudah-mudahan bapak bupati mampu mendegar keluhan kami,” harapnya.

Laporan: Jaspin