Waow! Rupanya Babi Ternak Asal Konawe Digemari Oleh TKA Morosi dan Morowali
KONAWE – Rupanya ternak yang satu ini, yang diharamkan oleh kaum Muslim khususnya di Kabupaten Konawe, rupanya sangat digemari oleh para Tenaga Kerja Asing (TKA) yang saat ini bekerja di perusahaan pertambangan yang terletak di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Sektor peternakan di Konawe memang bukan kaleng-kaleng. Selain punya program sejuta sapi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe juga menggenjot program peternakan babi, atau yang dikenal dengan sebutan celeng.
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) mengungkapkan, program bantuan babi diperuntukkan khusus mereka yang non muslim. Menurutnya, di Konawe hidup beragam suku dan agama, sehingga perlu di akomodir oleh pemerintah.
Selama ini lanjut KSK, komunitas dari Agama Kristen kerap mendapat bantuan ternak babi dari luar. Akan tetapi, sejak Pandemi bantuan tersebut terhenti. Akibatnya, warga yang menggantungkan hidup dari sana mengalami kesulitan ekonomi.
Pemkab Konawe lalu memberikan respon dengan memberikan bantuan ternak babi. Bantuan tersebut tidak hanya diberikan kepada warga Kristen saja, tetapi juga kepada warga non muslim lainnya, seperti warga Hindu.
Bupati dua periode itu mengungkapkan, bantuan tersebut ternyata punya dampak yang luar biasa terhadap penerima bantuan. Informasi yang sampai kepada KSK, Babi dari peternakan warga di Konawe tenyata pasarannya laris manis terhadap tenaga kerja asing (TKA).
“Pasarnya kita TKA di Morosi dan itu besar. Ada juga yang dikirim ke Morowali untuk TKA di sana,” ungkapnya.
KSK menegaskan, bantuan ternak Babi kepada warga jangan dilihat dari perkara halal-haramnya (terhadap umat Muslim). Akan tetapi, lebih ke peluang ekonomi yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga non-Muslim.
“Jadi ini bukan soal halal haram. Tapi bagaimana kita memanfaatkan peluang ekonomi yang ada. Siapa tahu teman-teman wartawan mau ternak babi juga,” kelakar KSK disambut tawa awak media.
Laporan: Jaspin