Angka Prevalensi Stunting Mencapai 26.4 Persen, Bupati Konawe Minta OPD Percepat Penanganan
KONAWE – Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), angka prevalensi stunting telah mencapai 26,4 Persen. Olehnya itu, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, meminta organisasi perangkat daerah (OPD) agar bersinergi untuk menuntaskan masalah kasus stunting.
Hal itu dikatakan Bupati KSK upaya percepatan terhadap penenganan penyakit kekerdilan terhadap anak, sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah kepada masyarakat Konawe.
“Masalah stunting ini harus menjadi gerakan bersama. Semua OPD agar menempatkan masalah stunting sebagai prioritas penanganan dalam program kerjanya,” Tegas Kery.
Orang nomor satu di Konawe ini menjelaskan, bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis.
“Stunting dapat berdampak langsung atau mempengaruhi kecerdasan intelektual anak dalam tumbuh kembangnya,” katanya.
Sementara itu, Sekda Konawe Dr Ferdinand Sapan, menyebutkan bahwa salah satu upaya percepatan penurunan stunting di daerah itu yakni dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Konawe dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) desa di 291 desa se-Konawe.
“TPPS Konawe ini diketuai langsung oleh saya selaku Sekda Konawe, sementara TPK dibentuk oleh Kepala desa masing-masing, dan selaku pelaksana kegiatan di ketuai oleh PKK desa yang di bantu dari Kader Posyandu dan bidan desa,” katanya.
Untuk diketahui, angka stunting tertinggi di Sultra berada di Kabupaten Buton Selatan dengan angka prevalensi 45,2 persen. Sedangkan yang terendah berada di Kabupaten Kolaka Timur dengan prevalensi 23,0 persen.
Laporan: Jaspin