Koltim Masuk Zona Merah Penyebaran PMK, Dinas TPP Vaksinasi Ratusan Ternak Sapi
KOLAKA TIMUR – Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), masuk zona merah penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pada hewan ternak salah satunya adalah Sapi.
Hal itu sangat berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya kegiatan usaha masyarakat ternak sapi dimana banyak menyebabkan terjadinya kematian pada hewan.
Olehnya itu, guna mencegah terjadinya penyebaran wabah penyakit tersebut, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (DTPP) Koltim lakukan Vaksinasi terhadap ternak yang terkontaminasi penyakit PMK pada Sapi, Kambing, Babi. Ratusan ternak sapi milik masyarakat Koltim mendapatkan vaksinasi PMK secara gratis.
Vaksinasi ini bertujuan untuk membentuk resistensi ternak terhadap infeksi PMK, sehingga dapat mempertahankan kondisi kesehatan hewan yang menjadi dasar dalam usaha peternakan warga. Dampaknya berantai, selain sapi mati akibat penyakit, sapi yang sakit akhirnya dipotong paksa dengan penurunan harga yang signifikan.
Kepala Bidang Peternakan Kesehatan Hewan, di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Drh. Arief Budi Prihatmanto menuturkan saat ini Kolaka Timur sudah memasuki zona merah untuk penyebaran penyakit PMK.
“Terkonfirmasi awal 15 ekor sapi di Kecamatan Lambandia serta 5 ekor sapi di Kelurahan Raa-raa yang positif sesuai hasil tes PCR dan Elisa,” ujarnya.
Ia menjelaskan untuk 20 ekor sapi yang yang terkonfirmasi awal terjangkit penyakit PMK itu sudah sembuh dan tidak ada kematian.
Dokter Budi kembali menuturkan untuk saat ini terdapat kasus yang baru untuk penyakit PMK di Kolaka Timur, yakni di Desa Sabi-Sabila Kecamatan Mowewe.
“Kemarin kita ambil sampel pada sapi yang menunjukkan gejala terjangkit PMK sebanyak 2 ekor sapi, dan periksa PCR positif,” tambahnya.
Ia menambahkan selain 2 ekor sapi yang ada di Kecamatan Mowewe juga masih ada 5 Ekor kambing yang berada di Kelurahan Raa-Raa yang positif terjangkit PMK.
“Kemungkinan 5 ekor kambing yang positif ini terinfeksi karena berada dekat dengan sapi yang positif terkena penyakit PMK,” jelasnya.
Masih Dokter Budi, ia menjelaskan untuk pengobatan PMK ini hanya bersifat supportif, untuk mendukung agar daya tahan tubuh hewan ternak tetap maksimal.
“Jadi hanya pemberian Vitamin, Antibiotik, Antiradang, serta Multivitamin untuk menjaga kondisi tubuh tetap maksimal,” tambahnya.
Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kolaka Timur melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan melakukan Vaksinasi kepada ternak sapi yang ada di Kolaka Timur.
Salah satu staff lapangan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Muh. Saleh, menuturkan kegiatan vaksinasi PMK akan terus di lakukan selagi stok vaksin masih ada.
Ia juga menambahkan kegiatan Vaksinasi ini di koordinir langsung oleh Kepala Bidang Peternakan Arief Budi Prihatmanto yang selanjutnya membentuk tim Vaksinator.
“Kolaka Timur saat ini masuk dalam zona kuning untuk penyakit PMK,” tambahnya.
Ia juga menuturkan kegiatan vaksinasi ini sudah dilakukan hampir diseluruh wilayah Kolaka Timur.
Sementara itu, Made Rasno, menuturkan sehari sebelum dilakukan vaksinasi petugas lapangan akan memberi informasi kepada masyarakat agar dapat membawa ternak ke tempat vaksinasi
“Yang jelas sebelum kegiatan vaksinasi harus ada informasi kepada masyarakat agar tau akan ada kegiatan vaksin di tempat itu,” tambahnya.
Salah satu peternak sapi, Suputra, sangat bersyukur dangan adanya kegiatan vaksinasi PMK yang di lakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan.
“Semoga setelah sapi saya di vaksinasi tidak akan terjangkit penyakit PMK,” tambahnya.
Laporan: Arlan