Jenazah Juliansyah Diautopsi, Diduga Dibunuh Secara Berencana

waktu baca 2 menit

KONAWE – Kasus tabrak lari Juliansyah pada Juni 2022 lalu dibuka kembali. Pihak keluarga yang meminta untuk dilakukan autopsi karena diduga korban dibunuh secara berencana.

Proses autopsi korban dilakukan dengan membongkar kembali makam oleh pihak dokter forensik Rumah Sakit (RS) Bahteramas Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dari pantauan awak media, pembongkaran makam dilakukan oleh 5 orang masyarakat almarhum Juliansyah didampingi tim forensik dari RS Bahteramas, penyidik polres Konawe, serta tim kesehatan.

Tampak dilokasi pemakaman Kapolres Konawe, tokoh masyarakat, ibu korban, Ketua LBH HAMI, puluhan personil polres Konawe serta masyarakat yang memadati lokasi makam untuk melihat langsung proses autopsi korban Juliansyah.

Saat ditemui Ketua Lembaga Bantuan Hukum HAMI, Andre Darmawan mengatakan, alasan keluarga melakukan pembongkaran makam Juliansyah dan melakukan autopsi karena selama satu tahun meninggalnya korban belum ada kejelasan terkait apa yang menjadi penyebab korban meninggal.

Andre menjelaskan kasus ini pertama kali di laporkan adalah tabrak lari, namun untuk kendaraan yang digunakan tidak pernah di lihat, serta hanya ada satu saksi yang informasinya melihat kecelakaan namum kesaksiannya pun diragukan.

“Pihak keluarga menduga keras kematian ini bukan akibat kecelakaan tetapi pembunuhan berencana,” ungkapnya.

Andre membeberkan, bukti luka yang pihaknya temukan pada korban banyak yang janggal atau bukan luka yang disebabkan oleh kecelakaan seperti luka pada tengkorak kepala, kaki ada yang lobang atau bolong, pinggang patah.

“Itu semua berdasarkan keterangan keluarga korban waktu pertama kali jenazah datang dan pada saat memandikan jenazah,” bebernya.

Ia mengungkap untuk proses autopsi hari ini pihak keluarga dan LBH sudah mengutus satu orang perwakilan tenaga kesehatan untuk melihat atau mencatat proses autopsi.

Andre berharap kasus ini sudah satu tahun berjalan dan sudah banyak saksi yang pihaknya ajukan untuk membuktikan kasus ini bukan kecelakaan melainkan pembunuhan, mudah-mudahan dengan hasil autopsi hari ini dapat membuat terang penyebab kematian korban.

“Luka-lukanya apa sja, ada dimana saja, dan penyebab semoga dapat terungkap,” pungkasnya.

Sementara itu, dr. Forensik RS Bahteramas, dr. Indah Wulan Sari mengatakan, pihaknya telah melakukan autopsi terhadap jenazah Juliansyah serta telah membawa sampel untuk dilakukan pemeriksaan.

“Untuk sampelnya nanti kita kirim dulu di laboratorium Makassar 1-2 hari,” jelasnya.

Ia membeberkan karena jenazah sudah mengalami proses pembusukan yang di periksa tadi berupa tulang, serta sampel yang di ambil juga berupa tulang.

SN