Pilbup 2020, Bawaslu Identifikasi Lima Daerah di Sultra Rawan Kecurangan
sultranews.net – Bawaslu Sulawesi Tenggara, memprediksi potensi kecurangan dan money politik pada Pemilhan Bupati (Pilbub), di tahun 2020 mendatang akan marak terjadi.
Disebutkan, ada lima daerah yang dianggap rawan terjadinya potensi kecurangan dengan bentuk yang berbeda-beda.
“Kalau kita lihat masing masing daerah potensi pelanggaranga ada yang berbeda. Kalau Wakatobi potensi money politiknya itu tinggi, Buton Utara dan Muna aspek kerawananya tinggi dari masa pendukung. Sedangkan Konawe Selatan dan Kolaka Timur itu potensi adanya pengusaha yang ikut bermain,” Ketua Bawaslu Sultra, Hamiruddin Udu, kepada sultranews.net, Senin (23/12/2019).
Hamiruddin mengungkapkan potensi kerawanan yang akan terjadi dengan modus penggunaan fasilitas pemerintah, pemanfaatan ASN, Kepala Desa, dan bantuan bantuan sosial.
“Untuk potensi money politiknya yang tinggi, contohnya di Konawe Kepulauan dan Konawe Utara. Disebabkan karena dia daerah itu daerah tambang dan jumlah penduduknya sangat kecil sehingga potensinya besar,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, berdasarkan laporan tahun sebelumnya, masih banyak oknum petugas pengawas pemilu yang teridentifikasi melakukan pelanggaran dan tidak profesional dalam tugasnya.
“Pemilu 2019 kemarin itu terlapor yang paling banyak, penyelenggara pemilu mulai dari KPPS, PPS, PPK dan juga ada KPU Kabupaten. Kalau seperti ini masih besar terjadi potensinya Pilkada juga dan akan ada yang bermain main seperti itu,” kat Hamiruddin.
Mengantisipasi adanya temuan itu, Bawaslu lebih meningkatkan proteksinya terhadap setiap pengawas yang baru dilantik untuk bekerja lebih profesional.
“Kami Bawaslu kita akan memastikan proses perekrutan PPK PPS nanti, ini sudah harus diawasi ketat. Panwascam juga sudah harus kerja lebih baik untuk memastikan bahwa proses perekrutuan tidak ada titipan dari pasangan calon atau partai politik,” tegasnya.
Laporan. Shun Waode
Editor. Wayan Sukanta