Nama Watimpres Disebut Ikut Terlibat Terima Fee Alsintan di Sultra, Buntut dari Kegiatan P3TGAI
KONAWE, Sultranews.co.id – Lagi-lagi puluhan kelompok tani di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali tertipu oleh oknum pengurus yang tidak bertanggungjawab
Oknum pengurus yang bernama Asrimuddin, mengaku punya link dan partner kerja di pusat yang bernama Mohammad Syah Reza, selaku Asisten Deputi Maripes Menko maritim dan Investasi Kementerian PUPR, diduga menipu puluhan kelompok tani di Sultra dan di Kabupaten Konawe pada khususnya terkait bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan).
Dalam rekaman percakapan yang diterima Sultranews.co.id, nama Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) di sebut-sebut oleh Mohammad Syah Reza, menerima dana sebesar Rp 300 juta untuk komitmen penyaluran bantuan Alsintan yang akan disalurkan tahun ini.
Karena desakan bertubi-tubi dari pihak kelompok tani, Asrimuddin yang merupakan pengurus di Sultra mendesak agar dirinya dibantu.
Namun Mohammad Syah Reza, sontak emosi dan mengatakan siap untuk mengembalikan dana sebesar Rp 100 juta, jika bantuan Alsintan sudah buyer di publik.
“Ya mau bagaimana lagi, uang 100 juta rupiah itu saya kembalikan saja, saya tidak mau lagi itu,” ucap Reza, dalam rekaman percakapan, Jumat (28/2/2025).
Sementara itu, dalam pembicaraan Asrimuddin menegaskan jika ada dana Rp 100 juta maka kegiatan tersebut akan berjalan.
Tetapi faktanya tidak sesuai dengan perjanjian yang sebelumnya dilontarkan oleh Reza, yang seharusnya akan dibuktikan melalui rekomendasi anggota DPR-RI Fraksi Gerindra atas nama Andi Iwan Darmawan Aras dalam kegiatan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) pada tanggal 5 Januari hingga molor pada 22 Januari 2025.
“Saya pak bukan bilang yang 100 jutanya itu, saya hanya bilang kondisi saya sekarang bagaimana caranya, tanya Asri ke Reza, dengan nada memohon.
“Saya ini mau minta itu dana-dana yang sudah saya transfer termaksud dengan dana Alsintan, saya tidak minta semuanya pak. Saya hanya menyelamatkan diri saja, karena mau ambil dimana lagi uang,” ucapnya dengan nada sedih.
Sementara itu Reza menanggapi keluhan Asrimuddin yang mengatakan jika dana tersebut diminta untuk dikembalikan uangnya orang maka perjanjian batal semua, bagaimana ceritanya.
Kata Reza, rekomendasi P3TGAI yang dikeluarkan oleh aspirasi DPR-RI dilakukan se-Indonesia, bukan hanya Sultra yang diurus.
“Kemarin keluar 119 dari Mba Ayu nggak disorong kita yang pontang panting, keluar lagi tahap tiga kita lagi yang pontang panting urus kiri kanan, minta seribu-seribu saja pak perkelompok tidak ada juga, capek kami pak,” ujar Reza.
Diketahui, Asrimuddin adalah merupakan salah satu pengurus di Sulawesi Tenggara yang menangani kegiatan aspirasi anggota DPR-RI dapil Sultra dari berbagai fraksi, dan bersindikat dengan petinggi di Jakarta, seperti Mohammad Syah Reza, Natta, mba Ayu, mba Tantri, di Kementrian PUPR.
Asrimuddin bersama Mohammad Syah Reza, melancarkan aksinya untuk mempermulus pengurusan kegiatan P3TGAI serta bantuan Alsintan.
Tetapi dalam perjalanannya kedua kegiatan tersebut mandek di tahun 2024 lalu, sementara para kelompok sudah membayar uang pengurusan Alsintan dan kegiatan P3TGAI dengan jumlah yang bervariasi.
Lalu, Asrimuddin kembali menggilah menjanjikan para kelompok tani agar bersabar di tahun 2025 berdasarkan informasi yang disampaikan Mohammad Syah Reza kepada dirinya.
Namun hal serupa pun kembali terjadi, perjanjian yang disepakati di akhir bulan Februari 2025 pun tak ada kejelasan baik bantuan Alsintan maupun kegiatan P3TGAI.
#watimpres
#alsintan
#p3tgai
#kementerianpupr
#sulawesitenggara
#konawe
#koltim
Laporan: Jaspin