Ada Empat Sektor Utama di Koltim Masih Menjadi Prioritas Pembangunan

waktu baca 3 menit
Penyerahan Buku Statistik oleh badan statistik Koltim kepada Pj Bupati Koltim Sulwan Aboenawas yang di dampingi Ketua Bapeda dan Litbang Koltim Dr. Mustakim Darwis, SP, M.si di Aula Pemda Koltim, rabu (16/03/2022). Foto: Nalda Zabila/SultraNews.co.id

KOLAKA TIMUR – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), serta penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tingkat Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) tahun 2023 resmi digelar.

Dalam kegiatan itu, turut hadir Kepala Bappeda Provinsi, Dirjen Keuangan Daerah, Kemendagri, Pj Sekda Koltim, Kepala Bappeda Koltim, Kepala OPD lingkup Pemda Koltim dan sejumlah camat serta Kepala Desa.

Kegiatan tersebut dipusatkan di Aula Pemda Koltim, dan dibuka secara resmi oleh Pj. Bupati Kolaka Timur (Koltim), Ir. H. Sulwan Abunawas, M.Si, Rabu (16/3/2022).

Dalam sambutannya Pj Bupati Koltim, Ir. H. Sulwan Aboenawas mengatakan, musrembang itu merupakan agenda strategis dalam rangka penyelarasan program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan nasional serta usulan program dan kegiatan hasil musrenbang kecamatan.

“Saya berharap agar musrenmbang ini tidak sekadar dijadikan agenda rutin sebagai pemenuhan regulasi, tetapi benar benar dilaksanakan untuk menghasilkan kebijakan perencanaan pembangunan yang memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat,” ucap Sulwan Aboenawas.

Sulwan panggilan akrab PJ Bupati Koltim itu menjelaskan, bahwa sejak tahun 2020 lalu, kita dihadapkan oleh peristiwa terjadinya pandemi covid-19 yang berdampak besar pada permasalahan sosial dan ekonomi.

Oleh karena itu, melalui Musrenbang kabupaten, sesuai tema yang diangkat maka pembangunan infrastuktur dasar, serta pemulihan ekonomi dimasa pandemi covid-19 saat ini.

“Dampak pandemi covid-19 ini bisa kita rasakan, terutama pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Olehnya itu saya mengharapkan agar program dan kegiatan tersebut dapat meningkatkan niali tambah ekonomi melalui sektor pertanian, perkebunan, pariwisata dan penguatan UMKM menjadi prioritas kita pada tahun depan,” harapnya.

Demikian juga urusan strategis, Sulwan menyebut bahwa sektor pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, pembangunan infastruktur dasar yang berwawasan lingkungan serta pembinaan kepemudaan, olahraga dan seni budaya.

Selanjutnya kata Sulwan perbaikan akan sistem kesehatan dilaksanakan melalui penguatan peran puskesmas, penguatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, diiringi dengan jaminan kesahatan melalui kartu sehat daerah, sehingga tidak ada lagi warga yang kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan baik layanan kuratif maupun preventif.

“Sektor pendidikan merupakan sektor yang menjadi urusan wajib. Sehingga pelaksanaanya harus terus mengutamakan mutu baik serta mutu seorang guru, dan ditunjang oleh sarana dan prasarananya,” paparnya.

Terkait pelayanan publik, Selaku Kepala Dinas Ketahan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara meminta, agar jajaran Pemerintah Kabupaten untuk terus berinovasi, berkoordinasi dan berkolaborasi, guna meningkatkan pelayanan terhadap warga khususnya masyarakat Koktim.

“Setiap jajaran harus mengerti dan solutif terhadap permasalahan warga. Tidak ada lagi warga yang merasa kesulitan, tertingal atau terdiskriminasi dalam mengakses pelayanan publik,” pintanya.

Sulwan Aboenawas juga menyebut berbagai program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah serta kerja keras seluruh pemangku kepentingan bagi percepatan pembangunan Koltim dapat diukur melalui pencapaian indikator makro pembangunan Kabupaten Kolaka Timur.

Adapun indikator yang disebut PJ Bupati Koltim itu adalah

1. Pada tahun 2021 perekonomian Koltim mampu tumbuh sebesar 4,83 persen dimana pada tahun sebelumnya mengalami perlambatan sebesar 0,31 persen.

2. Indeks pembangunan manusia (IPM) terus mengalami peningkatan yakni mencapai 67,76 persen, dimana pada tahun 2020 sebesar 67,02 persen.

3. Angka harapan hidup meningkat dari 72,67 persen pada tahun 2020 menjadi 72,82 pada tahun 2021, dan merupakan urutan ke-2 di Provinsi Sulawesi Tenggara.

4. Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan dari 26,38 ribu pada tahun 2020 menjadi 20,03 ribu pada tahun 2021, dengan presentase penduduk miskin sebesar 14,35 persen.

“Sekali lagi saya meminta semua pimpinan dan aparatur serta seluruh stakeholder untuk berpikiran terbuka, memiliki visi kedepan, terintegratif dan inovatif. Dengan demikian diharapkan penyelengaraan pembangunan pada tahun 2023 akan lebih terarah, terukur dan akuntabel serta menjawab isu-isu strategis yang ada, serta mampu menjawab permasalahan dan tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dan masyarakat Koltim secara tepat dan strategis,” tutupnya.

Laporan: Nalda Zabila