Bawaslu Selidiki Bantuan Pemprov yang Diduga Dipolitisasi di Koltim
Kolaka Timur – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), saat ini telah menindaklanjuti terkait video pembagian sembako yang saat ini tengah viral di media sosial, Jumat (5/6/2020).
Melalui Devisi Pengawasan Hubungan Antar Lembaga Abang Saputra mengatakan, saat ini dirinya tengah melakukan investigasi terkait video viral yang beredar di face Book (FB) tersebut.
“Tadi, sekitar jam 9 pagi saya sudah ke Desa Loka, Kecamatan Tirawuta, tempat dimana bantuan sembako itu dibagikan. Saya ketemu warga penerima manfaat dari 13 Kepala Keluarga (KK), dan rata-rata mereka mengakui jika itu bantuan dari Pemda Koltim. Mereka tidak tahu kalau bantuan tersebut dari Pemerintah Provinsi,” kata Abang kepada Sultra News yang di konfirmasi melalui telepon selulernya, Jumat (5/6/2020).
Dari hasil investigasi kepada sejumlah masyarakat, Abang berpandangan jika bantuan tersebut secara tidak langsung telah dipolitisasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sebab menurutnya, bantuan tersebut merupakan bantuan pemerintah provinsi untuk masyarakat Koltim yang terdampak Covid-19. Lantas seolah-olah dijadikan bantuan dari pemerintah kabupaten Koltim.
“Kalau menurut saya itu sangat keliru. Bantuan dari provinsi, lantas dijadikan bantuan dari Pemda Koltim, kan lucu,” ucapnya.
Abang menyayangkan jika bantuan tersebut harus dipolitisasi. Seharusnya kata dia, Pemda Koltim harus bersyukur karena masih diberikan bantuan dari provinsi, selama masa pandemik Covid-19.
“Yang jelas kami menduga adanya pelanggaran netralitas seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Koltim yang terlibat dalam pembagian bantuan tersebut,” tuturnya.
Untuk diketahui, Video pembagian Sembako di Koltim yang dilakukan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Koltim Ansarullah, viral di Medsos.
Video tersebut pertama kali di unggah oleh pemilik akun Face Blok (FB) Nono Sidupa, dan mendapat komentar sebanyak 174, dan telah dibagikan 114 kali.
“Ini berupa bantuan Provinsi bukan pribadinya pak Tony (Bupati Koltim), maupun Pemda Koltim, ia punya anggaran sendiri untuk Covid-19 kurang lebih Rp.15 Miliar. Kenapa bantuan Provinsi di atasnamakan yang lain,” Tulisnya dalam Akun pribadinya. (SN)