Beredar Berita Klarifikasi Humas PT Rionta Jaya Lestari, Ketua Tadu Sultra Naik Pitam

waktu baca 3 menit
Sejumlah Ketua Ormas yang tergabung dalam Formasi Sultra, saat menanggapi pernyataan Humas PT Rionta Jaya Lestari Muhammad Awaluddin, dibeberapa Media Online. Foto: Muh. Al Priyasin

KOLAKA UTARA – Berita klarifikasi Humas PT Rionta Jaya Lestari Muhammad Awaluddin di beberapa Media Online (Siber), membuat para ketua-ketua ormas yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ormas Tolaki Bersaudara (Formasi) naik pitam.

Salah satunya datang dari Ketua Tembono Anandolaki Medulu (Tadu) Sultra Zul Tobarasi.

Zul Tobarasi kepada media ini mengaku kecewa dengan peryataan Humas PT Rionta dibeberapa media yang mengatakan bahwa kuburan leluhur mereka (red), yang telah dirusak berada diluar IUP perusahaan tersebut.

“Kalau memang diluar IUP, kenapa pihak perusahaan masih pergi galih itu kuburan-kuburan yang kami anggap sebagai kuburan leluhur kami. Jangan sembarang bicara itu humas, sudah banyak bukti yang kami sudah pegang. Banyak saksi hidup bukan hanya orang Tolaki, tapi ada juga Saksi hidup lainya diluar dari orang Tolaki,” ucap Zul Tobasi kepada Sultranews.co.id, Kamis (15/7/2021).

Zul Tobasi melanjutkan, aksi yang mereka lakukan hari ini murni karena ada kesalahan yang dilakukan oleh PT Rioanta Jaya Lestari, dengan berdasarkan dokumen-dokumen yang lengkap.

“Yang jelas kami tidak terima pernyataan seperti itu. Insya allah besok kami akan turun lapangan juga guna melengkapi dokumen-dokumen,” katanya.

Setelah dokumen itu lengkap, Zul Tobasi memastikan bakal melanjutkan aksi mereka ke Provinsi Sultra, guna mendatangi dinas terkait termasuk Dinas Pertambangan dan Polda Sultra.

“Kami minta perusahan PT Rionta Jaya Lestari untuk saat ini ditutup dulu. Sebelum adanya kejelasan mengenai lahan tersebut,” pintanya.

Berikut klarifikasi Humas PT Rionta Jaya Lestari Muhammad Awaluddin, yang dikutip dibeberapa media online.

Berkenaan dengan makam leluhur yang dimaksud keluarga kita dari gabungan ormas Tolaki yang berada di Tanjung Watulaki, perlu kami sampaikan bahwa Tanjung Watulaki tersebut di luar IUP PT Riota, serta di luar projek area PT
Riota,” jelas Awaladdin.

Namun demikian, lanjut Awal, pihak perusahaan mau secara terbuka membicarakan terkait keberadaan makam tersebut.

“Kami juga sangat terbuka membicarakan jika subtansinya soal makam tersebut. Termasuk bagaimana sama-sama kita mencari bukti dan saksi sejarah dari tokoh tokoh masyarakat yang ada di sekitar,” katanya.

Jika memang ada klaim bahwa makam tersebut berada di IUP PT Riota, kata dia, pihak perusahaan siap untuk bersama-sama mencari bukti sejarah yang kredibel.

“Kalau klaim keluarga kami dari ormas Tolaki menganggap bahwa makam tersebut ada di IUP PT Riota, mari kita sama-sama mencari bukti-bukti sejarah yang kredible,” katanya.

“Tentu mencari bukti sejarah juga harus melibatkan instansi terkait. Olehnya itu, kami berharap dalam hal ini kita bisa sama-sama mencari bukti. Dan tentunya kita harus sadari, asumsi pribadi seseorang tidak bisa dijadikan landasan bukti,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya Demo yang berakhir ricuh akibat makam leluhur di gusur oleh PT Riota Lestari Jaya itu hingga mengakibatkan 4 Polisi terluka akibat lemparan batu.

Massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ormas Tolaki (Formasi) Sultra menggelar demo di Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), tepatnya di Gedung DPRD Kolut, pada Kamis (15/7/2021), sekira Pukul 11.30 Wita.

Pemicu dari pada itu akibat Massa aksi tak terbendung, sehingga pihak kepolisian harus melepas gas air mata dan water canon ke arah pendemo.

Demikian massa aksi juga melemparkan batu ke arah pihak kepolisian dan harus berujung ricuh.

Sebagaimana diketahui Ormas yang tergabung dalam Formasi ialah Ponggawano Tamalaki, Tawon, KSBT, Laskar LAT, Tadu Sultra, PMT, Tamalaki Patowonua, Tamalaki Sarano Tolaki, Cyber Troops, dan GPTS.

Laporan : Muh Al Priyasin

Editor : Jaspin