Berniat Menolong Malah Dibacok, Supir Mobil Asal Konawe Meninggal Akibat Tak Mampu Bayar Operasi

waktu baca 3 menit
Ketgam: Korban pembacokan Dedy Wahyudi (atas), identitas pelaku (kanan dan kiri). Foto Ist

KENDARI, Sultranews.co.id – Warga Desa Wawonggole, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang diketahui bernama Dedy Wahyudi (54) dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Bahteramas Kendari, Senin (5/5/2025) sekitar pukul 10.21 WITA pagi tadi.

Dedi dikabarkan tewas akibat bacokan dari lelaki bernama Awaluddin Arifin (57) warga Desa Morengke, Kecamatan Matausu, Kabupaten Bombana.

Salah satu keluarga korban (Dedi Wahyudi red), Rudiyanto, menceritakan kronologis kejadian pembacokan yang dialami pamanya pada tanggal 3 Mei 2025 lalu.

Menurut Rudiyanto, kejadian naas yang menimpa pamanya terjadi menjelang subuh di kawasan Terminal Baruga, Kota Kendari.

“Almarhum om saya Dedi, biasa mangkal di Terminal Baruga, karena pekerjaannya supir mobil rute Kendari- Bombana. Pada waktu subuh ia mendapati seorang lelaki (Awaluddin) duduk sendiri di trotoar. Karena niat baiknya, omku langsung mendatanginya dan menanyakan kemudian dijawabnya bahwa ia ingin pergi ke Bombana,” jelas Rudi, panggilan sehari-harinya.

Ketgam: Suasana petugas kesehatan, saat melakukan Autopsi dan uji Forensik di RS Bhayangkara Kendari, Senin (5/5/2025) malam ini. Foto Ist

Kerena melihat kondisi lelaki tadi kayak kelaparan dan lelah, om saya berniat membelikan makanan, minuman, dan rokok, sampai-sampai dia menawarkan agar dia beristirahat di dalam mobilnya.

Tetapi, malah lelaki itu tiba-tiba menghantam om saya saat dirinya sedang berbaring memakai batu besar di kepalanya dua kali.

“Dia sempat mau melawan, tapi itu laki-laki dia baleki omku pake goloknya dan menusuknya di bagian dadanya dan tangannya,” cerita Rudi sambil memperagakan.

Usai kejadian subuh itu, lelaki tersebut telah kabur entah kemana. Paman saya langsung menuju ke Polsek Baruga dalam keadaan bersimpah darah, guna melaporkan kejadian yang menimpa dirinya.

Baca Juga :  Satreskrim Polres Konawe Berhasil Bekuk Pelaku Penganiayaan Sekaligus Pemakai Narkoba Jenis Lem Fox

“Karena sudah banyak darah keluar, akhirnya pihak kepolisian Polsek Baruga membawa omku di RS Bahteramas,” ucapnya.

Setalah dilakukan perawatan di RS Bahteramas, omsk saya terpaksa harus menjalani operasi yang cukup serius akibat tusukan di dada dan perut, tetapi keluarga kami mengalami kendala masalah biaya.

“Hasil koordinasi dengan petugas RS biaya operasinya mencapai sekitar Rp 20 juta, karena BPJS om saya tidak bisa dipakai karena kasus kriminal,” katanya.

Sekitar jam 8 pagi tadi, pihak RS menginformasikan agar dibuatkan surat keterangan tidak mampu dari desa atau kelurahan, serta surat keterangan tidak mampu dari Dinas Sosial (Dinsos) di Kabupaten Konawe.

Dalam proses pengurusan SKTM tersebut, pada jam 10.21 WITA tiba-tiba ada kabar dari keluarga yang berada di RS menginformasikan bahwa Almarhum om saya telah meninggal dunia.

“Saya mendapatkan info bahwa omku telah meninggal, maka saya batalkan untuk mengurus SKTM lagi di Dinsos, padahal SKTM nya sudah akan dicetak,”

Berselang beberapa jam kemudian, Rudi mendapatkan info bahwa omnya akan di bawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan Autopsi dan uji Forensik, guna keperluan penyelidikan pihak kepolisian.

Untuk diketahui, saat ini pihak kepolisian masih memburu pelaku yang diduga melarikan diri usai melakukan aksinya. Polisi juga telah mengantongi identitas pelaku.

Keluarga besar berharap agar pihak kepolisian segera menemukan pelaku kriminal tersebut.

Laporan: Jaspin