BKSDA Sultra : Waspada Kemunculan Buaya Saat Musim Hujan di Sungai

waktu baca 2 menit
TIm rescue BKSDA Sultra saat mengevakuasi seekor buaya yang muncul di pemukiman warga di Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sultra, pada Senin (7/12/2020) Dok. BKSDA Sultra

Kendari – Memasuki musim penghujan masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra), diminta untuk waspada dan mengurangi aktivitas di sungai sementara waktu. Sebab, pada musim hujan keberadaan buaya pada kawasan sungai yang dekat dengan pemukiman penduduk akan makin agresif.

Berdasarkan data sultranews.co.id akhir-akhir ini kerap terjadi kemunculan buaya muara di pemukiman penduduk. Seperti yang terjadi baru-baru ini di daerah Kelurahan Lapulu, Kecaman Abeli, Kota Kendari, Sultra. Seekor buaya memangsa ternak kambing milik warga di daerah itu. Buaya itu muncul secara tiba-tiba ke pemukiman warga.

Hal itu diungkapkan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra, Sakrianto Djawie mengatakan, musim penghujan merupakan situasi yang paling rentan akan banyak terjadi kemunculan hewan jenis pradator seperti Buaya muara.

“Itu biasanya terjadi akibat debet air yang meningkat dan habitatnya mulai terancam. Sehingga kondisi habitatnya terancam dan dengan populasi jumlah hewan jenis itu meningkat kadang terjadi konflik yang terkadang menyebabkan buaya naik ke darat,” ujar Sakrianto kepada sultranews.co.id pada selasa (8/12/2020).

Sakrianto menerangkan, hal lain yang dapat menyebabkan buaya sering menampakan dirinya ke permukaan, musim hujan juga menjadi waktu yang kerap waktu untuk buaya kawin.

“Kadang kalau pada musim hujan ini memang sering muncul tapi tenang, namun agresif. Hal lainnya juga karena adanya pergeseran ruang yang tadinya dari hulu menuju ke hilir karena ikut arus sungai,” terangnya.

Dia menyebutkan buaya jenis muara yang paling rentan agresif dan sering terjadi konflik dengan sejenisnya dibanding dengan buaya rawa. Hal itu disebabkan adanya persaingan dan habitat sumber makanannya mulai sempit.

“Kalau yang sering konflik itu jenis buaya muara, karena habitatnya yang dekat dengan pemukiman penduduk. Olehnya itu kita imbau agar masyarakat untuk mengurangi aktivitasnya sementara waktu di daerah aliran sungai pada musim penghujan ini,” jelas Sakrianto.

Laporan. Wayan Sukanta