Cadangan Fosil Menipis, Masyarakat Didorong Bangun Listrik Mandiri

waktu baca 2 menit
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat berfose bersama usai menggelar kegiatan, Jumat (06/12/2019). Foto : Muhammad Al Priyasin

sultranews.net – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) menyebutkan jika saat ini cadangan fosil sebagai sumber energi listrik sudah sangat mengkhawatirkan. Diperkirakan cadangan fosil yang ada saat ini hanya mampu bertahan selama 12 tahun kedepan.

Untuk menekan konsumsi listrik bernahan fosil, Pemprov terpaksa membuka ruang investasi bagi perusahaan listrik berbasis energi terbarukan.

Kepala Balitbang Sultra, Sukanto Toding menyebutkan, ruang investasi energi terbarukan di bidang energi listrik dapat menekan konsusmsi listrik energi fosil yang selama ini digunakan oleh masyarakat luas.

“Masyarakat didorong untuk bersama menekan konsumsi energi fosil dalam produksi listrik. alternatifnya adalah bisa memakai rooftop, mereka bisa menyediakan sendiri alatnya selanjutnya akan ada suport dari PLN. Konsepnya saling subtitusi,” Kata Sukanto, Jum’at (6/12/2019)

Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan benerapa skema untuk menekan konsumsi listrik energi fosil, seperti pelibatan masyarakat dalam program pembangunan sumber listrik secara mandiri lewat PLTS atap dan PLTS Rooftop.

Berdasarkan hasil riset terbaru, ditemukan fakta yang menyebutkan bahwa cadangan energi fosil dalam negeri hanya mampu bertahan hingga 12 tahun mendatang. Hal ini disebabkan oleh tingginya konsumsi, serta adanya ekspor energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara secara besar.

“Listrik kita masih andalkan fosil. PLTU kita di Nii Tanasa bahan bakunya adalah fosil, batu bara. Kalau kita terus menguras energi fosil akan habis. Makanya mesti ada gerak cepat bagaimana mengedukasi agar masyarakat beralih ke energi terbarukan lewat PLTS atap,” Imbuhnya.

Kata dia, Sulawesi Tenggara sendiri tidak masuk dalam provinsi prioritas penerima bantuan rooftop listrik tenaga surya oleh Kementrian ESDM tahun 2020 mendatang. Sehingga pihaknya mendorong masyarakat secara mandiri ikut dalam program investasi PLTS atap dengan sistem kolaborasi dengan PLN.

Baca Juga :  Yudhianto Mahardika, Kandidat Calon Walkot Kendari Pertama Ambil Formulir di Partai Perindo

Laporan : Muhammad Al Priyasin

Editor : Queensah