Cerita Pilu Perjuangan Seorang Ibu Asal Konut yang Hilang Diterkam Buaya Saat Cari Pokea

waktu baca 2 menit
Proses pencarian jasad korban oleh tim gabungan di sungai Lasolo, Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Konut, Jumat (27/12/2019) Foto. Polsek Asera

sultranews.net – Peristiwa serangan buaya yang memakan korban jiwa di Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara, saat ini menjadi heboh dan menjadi perbincangan publik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Kepolisian setempat, Ema yang menjadi korban serangan buaya buas itu ternyata disaksikan oleh ketiga anaknya.

Peristiwa itu berawal saat korban bersama tiga anaknya, Imel saputri (12), Baim Saputra (10) dan Muhammad Ali (5) tahun, sedang mencari kerang (pokea) di sungai Desa Puusuli.

“Keterangan yang kami peroleh dari salah satu anaknya bernama Imel Saputri, korban turun ke sungai pukul 09.39 wita, sedangkan ketiga anaknya berdiri di pinggir sungai. Tiba-tiba muncul seekor buaya dan langsung menerkam korban,” ujar Kapolsek Asera, AKP Andi Agus Fian kepada sultranews.net, Jumat (27/12/2019).

Agus menuturkan, korban sempat melakukan perlawanan saat diterkam buaya didalam sungai. Namun nahas, korban tidak dapat berbuat banyak dan ketiga anaknya hanya pasrah dari pinggir sungai melihat ibunya dimangsa buaya.

“Korban sempat melakukan perlawanan dengan cara menendang, namun buaya tersebut dengan cepat kembali menerkam dan menggigit bagian kepala korban dan menariknya kedalam sungai. Kemudian anaknya, Imel saputri bersama Kedua adiknya lari memberitahukan warga bahwa ibunya di mangsa buaya,” tuturnya.

Pukul 10.00 wita, warga kemudian berbondong-bondong melakukan pencarian dengan menyisir sekitar sungai, menggunakan peralatan seadanya.

Setelah berjam-jam melakukan pencarian, tim yang tergabung dari beberapa instansi seperti TNI, Polri, BNPB Konut, berhasil menemukan potongan organ tubuh korban.

“Personil Polsek asera bersama warga yg melakukan penyisiran menemukan bagian dari organ tubuh ( Hati dan otak ) dan sebagian serpihan tulang korban, Kemudian pencarian kembali di lakukan,” terangnya.

Laporan. Wayan Sukanta