DPP Puji Peningkatan Perolehan Kursi Legislatif PKB di Sultra

waktu baca 3 menit
Evaluasi kinerja oleh DPP PKB di salah satu hotel di Kendari, Sultra

Kendari – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memuji peningkatan kursi PKB di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Pemilu 2019 lalu.

Pengurus DPP PKB Faisol Riza mengatakan, DPW PKB Sultra mampu menempatkan tiga kadernya di DPRD Sultra. Kemudian, memperoleh 33 kursi di DPRD kabupaten atau kota.

“Kita mengapresiasi perolehan kursi PKB di Sultra yang meningkat dibanding sebelumnya,” kata Faisol Riza dalam sambutannya di acara evaluasi dan monitoring kepengurusan DPW dan DPC PKB Sultra, di Hotel Azizah Syariah Kendari, Kamis 29 Oktober 2020.

Selain menempatkan kader di legislatif, PKB juga memiliki kader yang duduk sebagai Wakil Bupati Kolaka Utara, H Abbas. Ia berharap, ke depan, ada kepala daerah di Sultra yang berasal dari PKB.

“Kita harus menangkan pilkada, bukan hanya satu H Abas tapi ada Abas yang lain. Sekaligus ke depannya, menjadi motor dalam mewujudkan cita-cita PKB yang mensejahterakan rakyat,” jelasnya.

Ia menyebut, peningkatan kursi PKB butuh kerja keras. Untuk itu, kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja perlu dilakukan dalam hal peningkatan kapasitas kader partai di daerah.

“Kepengurusan ini (PKB Sultra) baru disahkan oleh DPP PKB Maret 2020. Enam bulan bukan waktu yang cukup evaluasi kinerja DPW PKB. Tapi, tugas kita ke depan sangat berat. Konsolidasi tidak kecil,” jelasnya.

Ia menyebut, ada tiga tugas di DPP dan DPW PKB. Yakni, menjadikan PKB partai perolehan suara tiga besar pada Pemilu 2024.

Saat ini, PKB memiliki 58 kursi di DPR RI atau naik 10 kursi dari tahun sebelumnya. Namun, kata dia, perolehan itu belum cukup antarkan PKB masuk tiga besar dengan kursi terbanyak. PKB memperoleh suara peringkat empat secara nasional dan peringkat kelima untuk kursi terbanyak.

“DPP bertekad 2024 menjadi tiga besar, syukur-syukur urutan kedua. Begitu pula DPW PKB Sultra. Pada pemilu 2019 kemarin untuk RI 60 ribu. Jauh di bawah partai lain, golkar 200 ribu, bahkan PAN 150 ribu. Ini tidak boleh terjadi di 2024. Kita harus bisa menunjukkan jati diri. PKB bukan partai kecil di Sultra. PKB harus bisa masuk tiga besar 2024. Syaratnya perolehannya minimal sama dicapai PAN 150 ribu. Tiga kali lipat kerja kita dari pada 2019,” katanya.

Di Pemilu 2024 juga nanti ditargetkan mengusung calon presiden asli PKB, Muhaimin Iskandar. Untuk itu perlunya konsolidasi dari pusat hingga ranting termasuk seluruh potensi yang dimiliki PKB.

“Restrukturisasi partai seperti mobil. Kalau tidak sering diperbaharui dan tidak sering dibawa di bengkel, maka mesinnya bermasalah. Mesin-mesin ini harus terus dijaga agar bisa menghidupkan roda organisasi. Kalau satu komponen tidak aktif maka akan berpengaruh pada yang lain-lain. Kita berharap mesin ini selalu diperbaharui dan dicek kesehatan agar roda organisasi terus berjalan,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPW PKB Sultra Jaelani menyebut, monitoring, pelaporan dan evaluasi kinerja merupakan salah satu agenda PKB secara nasional.

Hal ini dilakukan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja pengurus mulai dari DPW hingga DPC.

“Hal ini untuk mendorong restrukturisasi kepengurusan. Seperti ibarat mobil, mesin harus terus dirawat. Bila macet, maka harus ada evaluasi dan perbaikan agar mesin bisa kembali jalan dengan normal,” paparnya.

Ia juga menegaskan, PKB Sultra punya target lebih besar ke depannya yakni, menempatkan kader sebagai pimpinan DPRD di 10 kabupaten atau kota.

Kemudian, pimpinan DPRD Sultra dan menempatkan satu kadernya di DPR RI dapil Sultra.(SN)