Hadiri Konferensi Cabang Muslimat NU, Ardin: Ada 3 Tips Dalam Berorganisasi

waktu baca 3 menit
Ketua DPRD Konawe Dr. H. Ardin, S.SOS., M.Si, saat menghadiri Konferensi Cabang Muslimat NU, di Yayasan Baitul Ilmi Desa Ahuloa, Kecamatan Meluhu, Minggu (26/09/2021).

KONAWE – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Dr. H. Ardin, S.SOs., M.Si menghadiri Konferensi Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) IV Kabupaten Konawe, bertempat di halaman Yayasan Baitul Ilmi Desa Ahuloa, Kecamatan Meluhu, Minggu (26/09/2021).

Dengan bertemakan “Muslimat NU Berperan Aktif Mewujudkan Perempuan Yang Mandiri dan Berperibadi Akhlakul Karimah di Era Industri 4.0” kegiatan itu dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe Drs. Muh. Natsir, M.Si, Konferensi tersebut berlangsung hikmat.

Dalam sambutannya H. Ardin sangat mengapresiasi kiprah Nahdlatul Ulama di Kabupaten Konawe, lebih khusus Muslimat NU yang tiap bulannya melakukan kegiatan pengajian rutin dengan terus menguatkan faham Ahlu Sunnah Waljamaah Annahdliyyah di Kabupaten Konawe.

“NU di Konawe sampai sekarang ini tetap eksis dan masih mempertahankan Islam Washatiyah Nusantara serta terus mendukung kebijakan pemerintah demi kemajuan daerah” kata Ardin, di depan para Ulama.

Ardin yang juga mantan alumni HMI mengatakan, didalam berorganisasi ada beberapa tips yang dirinya telah rangkum dalam tiga program tersebut.

Yang pertama adalah pengorbanan. Pengorbanan menurut Ardin adalah tindakan melepaskan sesuatu yang ingin kita simpan, terutama untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu yang lain atau untuk membantu seseorang.

“Berbicara masalah pengorbanan berarti merelakan sesuatu yang berharga. Bisa jadi berupa harta, tenaga, pikiran, waktu, bahkan nyawa kita sekalipun,” ucapnya.

Yang kedua kata Ardin, pengabdian. Apa itu pengabdian? Pengabdian adalah perbuatan. Bagaiman kita berbuat baik kepada seseorang sebagai wujud bahwa kita setia dan cinta kepada organisasi.

Terakhir adalah Kolaborasi. Ardin menjelaskan bahwa kolaborasi merupakan bentuk kerjasama baik antar individu, lembaga ataupun pihak-pihak lain yang terlibat didalam organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Baca Juga :  Pembentukan Panwascam di Pilkada 2024, Bawaslu Konawe Lakukan Dua Metode ini

“Organisasi itu harus jelas programnya, harus siap berkorban, harus siap mengabdi untuk masyarakat dan organisasinya dan harus siap berkolaborasi dengan yang lainnya” paparnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe H. Natsir berharap kepada seluruh ibu-ibu muslimat untuk terus beraswaja dengan menyebar kedamaian ditengah masyarakat.

“Mari lebarkan sayap dengan membentuk ranting dan anak ranting turun sebagai pelopor yang membawa pencerahan untuk masyarakat” ajaknya.

H. Natsir pun menginginkan agar ibu-ibu Muslimat NU senantiasa berkolaborasi dengan organisasi lainnya utamanya Majelis Taklim lembaga pendidikan, Pondok Pesantren dan Masjid yang ada.

“Berdasarkan pengamatan pribadi saya, ketika ada lomba majelis taklim baik itu tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten, pasti ibu-ibu Muslimat yang dari Kabupaten Konawe yang paling semangat,” ucap Natsir, diikuti tepukan tangan.

Ia juga mengharapkan kepada seluruh pengurus muslimat NU agar dapat mandiri membentuk badan usaha yang nantinya akan menopang organisasi.

Untuk diketahui, Konfercab IV Muslimat NU Kabupaten Konawe merupakan kegiatan pemilihan ketua dan pengurus untuk periode 2021 – 2026. Dimana dalam pemilihan ketua, Ustadzah Nazarit, S.Pd.I terpilih secara aklamasi sebagai ketua Muslimat NU Kabupaten Konawe.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Ketua PC NU Konawe Kiyai Malik Fanani, Sekertaris Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Sultra, serta Pemilik hak suara Pengurus Anak Cabang Muslimat NU Kab. Konawe.

Laporan : Jaspin