Hari Pertama Berkantor, SBM: OPD dan Camat Jangan Asal ABS

waktu baca 2 menit
Bupati dan Wakil Bupati Koltim H. Samsul Bahri Madjid dan Hj. Andi Merya Nur, saat menggelar rapat koordinasi forum OPD dan camat, Senin (1/3/2021).

TIRAWUTA – Pasca dilantikanya Bupati Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Samsul Bahri Madjid, S.H., M.Si bersama Wakilnya dua periode Hj. Andi Merya Nur, S.Ip di Rujab Gubernur Sultra pada Jumat lalu, nampaknya mereka berdua terlihat masuk kantor Senin (1/3/2021) pagi tadi.

Demi menjalankan roda pemerintahan yang baru, Bupati Koltim Samsul Bahri Madjid mengatakan, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para camat, jangan lakukan kerja-kerja asal bawa senang alias ABS.

“Tolong dihilangkan kebiasaan cara-cara kerja ABS, saya tidak suka,” ucap dia, saat menggelar rapat koordinasi forum OPD dan camat, Senin (1/3/2021).

Dikatakannya, para OPD dan camat agar senantiasa menjaga kondisi keamanan di wilayahnya masing-masing. Jangan membiasakan meninggalkan tempat, melainkan harus banyak di wilayahnya, sehingga masyarakat bisa tenang. Kami membutuhkan niat dan semangat kerja yang tinggi.

“Seluruh pimpinan OPD dan camat, harus punya semangat yang tinggi dalam membangun Koltim yang kita cintai ini,” pintanya.

Untuk itu, Bupati Koltim yang akrab disapa SBM iru, menghimbau kepada seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat untuk bahu membahu mewujudkan cita-cita yang sudah tertuang dalam visi misi bersama Wakil Bupati Koltim Hj Andi Merya Nur.

Sebagai langkah awal kata SBM, Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Kabupaten Koltim, selama tiga bulan ke depan harus di selesaikan, sehingga bisa sejalan dengan visi misinya bersama Hj Andi Merya Nur Sip saat kampanye politik mereka.

Selain itu lanjutnya, pandemi Covid-19 harus terus ditangani dengan serius, dan tidak dianggap biasa-biasa saja, jangan hanya dampaknya tapi juga cara pencegahannya.

“Dan yang selanjutnya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) disini sangat dibutuhkan kreativitas berfikir dan inovasi, utamanya dalam memperhatikan jalan yang rusak, sehingga jalan kita yang panjangnya 17 kilo meter yang sudah direncakan itu bisa dijadikan dua jalur,” himbaunya.

Masalah pertanian juga tak kalah pentingnya kata dia. Karenanya, nanti akan ada program bincang-bincang kepada petani, mengenai kebutuhan apa yang sangat prioritas yang dibutuhkan masyarakat.

Laporan : Muh. Alpriyasin