Heboh! Buaya 4 Meter Kembali Ditemukan Sedang Bertelur Dekat Sawah di Koltim

waktu baca 2 menit
Penampakan seekor buaya sedang bertelur di Desa Penanggo Jaya, Koltim, Sultra, Selasa (12/1/2021) Foto. Komang Widana/sultranews.co.id)

Kolaka Timur – Warga Desa Penanggo Jaya, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara, kembali dihebohkan dengan kemunculan seekor buaya.

Buaya itu ditemukan pada sebuah kali yang dekat dengan areal persawahan warga Desa setempat. Panjang buaya itu diperikakan berukuran sekitar 4 meter.

Menurut warga setempat, Komang Widana (24) tahun menuturkan, buaya tersebut dikabarkan telah sejak lama berada di kali sebuah kali dekat persawahan.

“Buaya itu memang sudah sejak lama berada di kali dekat sawah warga. Buaya itu ada disitu sejak masih berukuran sebesar lengan tangan dan sekarang sudah besar yang diperkirakan sudah berukuran 4 meter,” tutur Komang saat dihubungi sultranews.co.id pada Selasa (12/1/2021).

Meski telah sejak lama ditemukan keberadaan seekor buaya di kali tersebut, namun warga sekitar mengaku tidak pernah mendapat teror. Sebab, buaya tersebut tidak pernah mengganggu maupun meneror hingga warga membiarkannya.

“Warga disini tidak pernah diteror ataupun diganggu oleh buaya itu, tempatnya disitu saja tinggal di kali itu. Olehnya itu, kami tidak pernah mau memancing atau menangkapnya,” kata Komang.

Komang mengatakan, di dekat areal persawahan di Desa Penanggo Jaya terdapat sebuah aliran sungai besar terhubung dengan bendungan yang belum lama ini diresmikan oleh Pemerintah.

“Memang disini sudah sering muncul buaya, terutama di sungai dekat sini. Dulu waktu belum ada bendungan sering buaya muncul, namun sekarang sejak ada bendungan itu sudah mulai jarang,” ucapnya.

Diberitakan sultranews.co.id sebelumnya, kemunculan buaya sudah pernah terjadi di daerah Koltim. Ketika itu buaya berukuran 4 meter naik ke areal persawahan warga di Kecamatan Ladongi, pada pertengahan Juli 2020.

Buaya tersebut lalu dipindahkan oleh warga dengan cara digiring menuju ke sebuah sungai agar meninggalkan persawahan.

Laporan. Wayan Sukanta