Infrastruktur Jalan Dua Kecamatan di Konawe Rusak Berat, Diduga Karena Aktivitas Proyek Rehabilitasi Bendung Wawotobi

waktu baca 3 menit
Nampak kendaraan Dump Truck pemuat material, yang diduga penyebab rusaknya infrastruktur jalan.

KONAWE – Aktivitas Proyek Rehabilitasi Bendung Wawotobi Paket II di Desa Teteona, dan Dawi-Dawi, Kecamatan Wonggeduku Barat dan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), diduga sebagai penyebab terjadinya kerusakan jalan kabupaten yang dibangun oleh Pemerintah Daerah Konawe menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Keberadaan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut tentunya diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar dan juga membantu mendongkrak Penghasilan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak retribusi.

Nampak kondisi kerusakan jalan, yang dilewati kendaraan Dump Truck.

Namun sayangnya, keberadaan perusahaan Plat Merah ini justru merusak infrastruktur jalan. Bukan hanya itu, masyarakat setempat juga menikmati debu jalanan secara berkepanjangan. Dan itu tentu akan berdampak kepada kesehatan masyarakat.

Berdasarkan pantauan awak media ini di lokasi proyek, keselamatan pengendara jalan juga masih terus terancam. Pasalnya, mobil proyek yang keluar masuk membawa material berupa timbunan, masih enggan menutup muatan menggunakan terpal. Bak mobil dibiarkan saja terbuka. Sehingga pengendara lainnya menjadi terganggu.

“Ini sudah tidak benar, masa muat material di jalan umum tidak menggunakan penutup. Ini sudah menyalahi aturan,” ujar Ophink, sopir mini bus, Kamis (7/4/2022).

Di tempat terpisah, salah satu warga Desa Duriasi yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa sebelum ada proyek yang dikerjakan oleh PT PP- Jaya Konstruksi KSO di wilayah tersebut, kondisi jalan kabupaten masih terbilang mulus.

Puluhan mobil Dump Truck, yang sementara melakukan penimbunan talut penahan banjir.

Namun kata dia, kehadiran perusahaan plat merah ini telah mengubah segalanya. Dimana terjadi kerusakan jalan hingga kurang lebih dua kilometer. Debu jalanan pun menjadi menu sehari – hari warga.

“Dulu jalan ini mulus. Tapi setelah ada proyek, kondisi jalan menjadi rusak,” ungkapnya.

Informasi yang dihimpun awak media ini, dalam pelaksanaan proyek Rehabilitasi Bendung Wawotobi tersebut, PT PP disebut melakukan sub kontrak beberapa item pekerjaan. Salah satu perusahan menjadi mitra PP yakni PT Borneo Berkah Abadi (PT BBA) dan CV Lima Emas.

Selanjutnya, untuk perimbangan pemberitaan, awak media ini mendatangi kantor PT PP – Jaya Konstruksi KSO di Kelurahan Tuoy Kecamatan Unaaha. Namun, sangat disayangkan, tidak ada pihak yang dapat dimintai konfirmasi. Semua pada tidak di tempat.

“Pimpinan lagi keluar pak, tidak ada pejabat di dalam,” kata salah satu Sekuriti.

Diketahui, PT Pembangunan Perumahan (PP) – Jaya Konstruksi KSO adalah perusahaan pelaksana proyek Rehabilitasi Bendung D.I. Wawotobi Kabupaten Konawe Proyek Paket II, dengan panjang talut penahan Sungai Konaweha kurang lebih 12 kilo meter, yang di Subkan kepada PT Borneo Berkah Abadi (PT BBA), dan CV Lima Emas.

Pekerjaan Talut Penahan Banjir itu di mulai di titik nol di Desa Teteona, hingga berakhir di Desa Dawi-Dawi sepanjang 12 Kilometer, dengan ketinggian kurang lebih 6 meter dan lebar 5 meter.

SN