Jelang Pemilu, Bawaslu Konawe Intens Lakukan Sosialisasi ke Pemilih Pemula
KONAWE, Sultranews.co.id – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Pemilihan Presiden / Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan sosialisasi di masyarakat khususnya pemilih pemula.
Untuk memaksimalkan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif kepada pemilih pemula, Komisioner Bawaslu Konawe pun “Masuk Sekolah” SMK Swasta Kesehatan Unaaha di Kelurahan Asinua Kecamatan Unaaha, Rabu 25 Oktober 2023.
Ketua Bawaslu Konawe Abuldan mengatakan untuk memaksimalkan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif terhadap pemilih pemula, pihaknya menyasar kaum pelajar dengan cara mendatangi sekolah – sekolah.
“Kita mengajak mereka (pemilih pemula – pelajar) untuk ikut berperan aktif melakukan pengawasan partisipatif agar pemilu yang akan datang bisa berlangsung secara umum, bebas rahasia, jujur dan adil,” kata Abuldan.
Berkaitan dengan pelaksanaan sosialisasi di sekolah, Abuldan mengatakan Bawaslu Konawe hadir untuk menambah wawasan bagi peserta khususnya pemilih pemula terkait kepemiluan. Selain itu, sosialisasi ini juga sebagai wadah untuk mengajak pemilih pemula untuk ikut berperan aktif melakukan pengawasan partisipatif dan membantu Bawaslu apabila menemukan pelanggaran pemilu di lapangan.
“Kita mengajak mereka untuk membantu Bawaslu melakukan pengawasan dan melaporkan apabila menemukan pelanggaran pemilu seperti money politik dan pelanggaran Netralitas ASN,” jelas Abuldan.
Di hadapan peserta (Siswa- Siswi ) SMKS Kesehatan Unaaha, Abuldan mengimbau mereka jangan mau suaranya dibeli oleh siapapun.
“Gunakan hak pilih sebaik-baiknya dengan menggunakan hati nurani. Pastikan pilihannya nanti di TPS itu benar-benar diberikan kepada calon yang tepat,” imbaunya.
“Karena satu suara dari adik-adik itu sangat menentukan nasib bangsa dan negara kita untuk lima tahun ke depan,” sambungnya.
Menurut Ketua Bawaslu Konawe, kesuksesan pemilu tahun 2024 bukan hanya menjadi tanggun jawab penyelenggara pemilu tetapi merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
“Termasuk adik-adik sekalian sebagai regenerasi penerus bangsa,” pungkasnya.
Sementara Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Konawe Restu Tebara menyampaikan bahwa pada setiap perhelatan pesta demokrasi lima tahunan, pemilih pemula adalah kategori kelas pemilih yang sangat rentan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan pelanggaran pemilu.
Hal itu bisa saja terjadi kata Restu, karena kelas pemilih ini belum memiliki banyak pengetahuan tentang kepemiluan dan hal-hal yang dilarang.
“Pemilih pemula ini ibarat gelas yang masih dalam keadaan kosong, belum terisi apa-apa. Jika diisi dengan pengetahuan kepemiluan yang benar maka Insya Allah mereka akan masuk jajaran pemilih cerdas kevdepannya, tetapi jika diisi dengan hal-hal yang justru bertentangan dengan aturan dan norma yang ada, maka ke depan mereka akan dengan mudah digiring menjadi pelaku pelanggaran pemilu,” jelas Restu di hadapan siswa-siswi SMKS Kesehatan Unaaha.
Di sisi lain lanjut Restu, keberadaan pemilih pemula yang jumlahnya cukup banyak bisa menjadi pelopor tumbuhnya kesadaran pada masyarakat untuk meminimalisir potensi pelanggaran. Sebab mereka akan selalu ada pada ruang-ruang yang sulit dijangkau oleh personil pengawas pemilu yang sudah ada.
“Sehingga peran aktif pemilih pemula sangat diharapkan untuk membantu Bawaslu dalam melakukan pengawasan agar tidak terjadi pelanggaran dalam pemilu. Minimal peran pemilih pemula bisa meminimalisir tingkat pelanggaran,” pungkasnya.
Diketahui, hadir pada kesempatan itu, Kepala Sekolah SMKS Kesehatan Muhamad Iksan dan Kepala Sekretariat Bawaslu Konawe Astuti Salam serta siswa-siswi SMK Kesehatan Unaaha.
SN