Keluhkan Tidak Adanya Pemberdayaan, GM PT PMS Berdialog dengan Masyarakat Routa

waktu baca 3 menit
Dialog bersama PT Putra Morowali Sejahtera (PMS), masyarakat Kecamatan Routa, NGO, dan Mahasiswa. Foto: Sultranews.co.id

KENDARI, Sultranews.co.id – Masyarakat Kecamatan Routa keluhkan soal tidak adanya pemberdayaan di PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang saat ini bergerak di bidang industri Pertambangan Nikel di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menanggapi problem tersebut, PT SCM melalui Kontraktor Lokalnya PT Putra Morowali Sejahtera (PMS) akhirnya mengakomodir keluhan masyarakat Routa.

GM PT PMS, Asman, S.E, diberikan wewenang untuk melakukan pertemuan dengan masyarakat Routa melalui dialog interaktif di salah satu tempat di Kota Kendari, Senin (30/10/2023).

Selain berdialog dengan masyarakat Routa, turut hadir Kapolsek Routa Iptu Imam Supardi, S.H., M.M dan beberapa perwakilan NGO dan Mahasiswa. Adapun salah satu poin-poin yang dilontarkan pihak perwakilan masyarakat Routa yakni:

Tidak adanya keterbukaan dan sosilisasi pihak PT SCM terhadap masyarakat Routa sebelum melakukan segala bentuk aktifitas.

Dialog bersama PT Putra Morowali Sejahtera (PMS), masyarakat Kecamatan Routa, NGO, dan Mahasiswa. Foto: Sultranews.co.id

Selanjutnya kata Randi Liambo, Kurangnya pemberdayaan terhadap masyarakat setempat, dalam hal ini perekrutan tenaga kerja dan pemberdayaan pengusaha lokal.

“Tidak adanya transparansi Corporate Social Responsibility (CSR) salah satu contoh diantaranya adalah biaya pendidikan berupa beasiswa yang layak terhadap mahasiswa Kecamatan Routa,” ucap Randi, dihadapan GM PT PMS dan forum dialog.

Lanjut Randi, Sulitnya kualifikasi terhadap masyarakat lokal Kecamatan Routa untuk bekerja di PT SCM ataupun di perusahan perusahan yang bernaung di PT SCM tersebut.

Tidak adanya asas manfaat pihak PT SCM terhadap kesejahteraan masyarakat Routa, dalam hal ini pembagunan inprastruktur jalan yang sangat di butuhkan ditengah-tengah masyarakat Routa dan pengembangan perekonomian di masyarakat lingkar Kecamatan Routa.

“Kami meminta dengan hormat pimpinan tertinggi PT SCM agar kiranya mengevaluasi pimpinan management dalam hal ini Community Relations (Comrel) atau yang dikenal hubungan masyarakat yang saat ini atau pun yang berikutnya agar kiranya memilih Comrel yang betul-betul menjalankan fungsi dan tugasnya yang tidak mengintimidasi masyarakat lokal,” ujarnya.

Baca Juga :  Mahasiswa Jakarta Penerima Bantuan Beasiswa Berikan Apresiasi Kepedulian Pj Bupati Harmin Ramba

Lebih jauh Randi juga meminta dengan hormat kepada pimpinan tertinggi PT SCM agar mengunakan masyarakat lokal dalam hal ini masyarakat Kecamatan Routa maupun masyarakat Konawe untuk mengisi posisi struktur administrasi, manajemen eksternal maupun internal dalam hal ini humas ataupun staf ahli yang berkompeten di bidang tersebut.

“Kami berharap kiranya pimpinan tertinggi PT SCM menggunakan masyarakat yang berkompeten dalam pengalokasian pembangunan yang di turunkan di Kecamatan Routa agar benar-benar terarah,” harap Mahasiswa Routa ini.

Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sultra, Karmin, S.H memaparkan gejolak yang selama ini terjadi di PT SCM Routa karena tidak adanya komunikasi yang baik dengan masyarakat tersebut. Sehingga apa yang dilakukan Asman, selaku GM PT PMS untuk bertemu perwakilan masyarakat Routa, kiranya bisa mendengar secara langsung keluhan masyarakat yang nantinya akan disampaikan kepada pimpinan PT SCM di Jakarta.

Untuk itu Karmin berharap, dialog nantinya bisa melahirkan solusi terbaik guna kepentingan semua masyarakat.

“Saya berharap kepada semua teman-teman terkhusus masyarakat Routa agar bersama-sama mengawal kegiatan dua perusahaan yang melakukan aktifitas di Kecamatan Routa, sebab kelak akan menjadi peluang besar buat masyarakat Konawe dalam mencari pekerjaan,” ujar Karmin.

Dalam dialog tersebut, Asman selaku GM PT PMS mendengarkan harapan dan aspirasi masyarakat. Kata Asman, dirinya sangat berkeinginan bahwa hal itu merupakan bentuk pendekatan terhadap masyarakat yang nantinya tercipta pemberdayaan terhadap masyarakat lokal dan alhasil dialog tersebut disambut dan diterima baik oleh masyarakat.

“Pertemuan kali ini adalah merupakan pertemuan awal dan kedepannya Insya Allah saya akan lebih banyak waktu lagi untuk berdialog dengan masyarakat dengan merangkul semua stakeholder,” janji Asman.

SN