Khawatir Dampak Lingkungan, Pabrik Batu di Moramo Utara Diprotes Warga

waktu baca 2 menit
Lokasi rencana pembangunan pabrik batu di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Moramo Utara, Konsel (Foto. Istimewa)

sultranews.net – Warga Desa Mekar Jaya, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara, mengeluhkan rencana pembangunan sebuah penggilingan batu atau Stone Chruser, Sabtu (11/1/2020).

Rencana pembangunan penggilingan batu itu,dikeluhkan karena dianggap memiliki dampak terhadap lingkungan. Pasalnya lokasi rencana pembangunan pabrik itu berada di tengah pemukiman warga.

“Rencana pembangunan pabrik penggilingan batu yang dikabarkan milik UD Maju, diprotes karena takutnya akan menimbulkan polusi dan kebisingan yang dapat mengganggu warga,” ujar seorang warga setempat, Hariadi kepada Sultra News, Sabtu (11/1/2020).

Ketakutan lainnya yaitu jika pabrik penggilingan itu dibangun, berpotensi akan terjadinya rawan kecelakaan.

“Posisi lokasi pabrik batu itu diapit pemukiman warga, lalu disebelahnya ada fasilitas pendidikan sekolah SMP. Jika ini terjadi, tentunya dampak kendaraan yang memuat batu di jalan itu, akan berpotensi terjadinya kecelakaan,” ucapnya.

Tidak hanya itu, warga kawatir dampak polusi akibat pabrik itu dapat mengancam tanaman yang ada di sekitar lokasi pembangunan pabrik batu.

“Kami kawatir, polusi dari pabrik batu otu dapat merusak tanaman warga dan kesehatan warga,” terangnya.

Terkait rencana pembangunan pabrik penggilingan batu itu, juga tidak pernah melakukan sosialisasi terhadap warga setempat.

“Dulu pernah kita beri waktu untuk berunding terkait rencana pembangunan pabrik itu, tapi pengelolannya tidak mau dan seolah-olah cuek,” tuturnya.

Menyikapi hal itu, waga di Desa Mekar Jaya akan menggelar aksi unjuk rasa, memprotes rencana pembangunan pabrik penggilingan batu tersebut.

“Hari Senin akan datang kami dari Desa Mekar Jaya, akan berunjuk rasa menolak bangunan pabrik tersebut. Massa yang akan turun dalam aksi ini mencapai 500 orang,” tegas Hariadi.

Laporan. Wayan Sukanta