KSOP Akui KM Izhar yang Terbakar Alami Over Kapasitas Saat Berlayar

waktu baca 2 menit
Detik-detik terbakarnya KM Izhar di perairan Tapulaga, pada 16 Agustus 2019. (Sumber. Basarnas Kendari)

sultranews.net – Kapal penumpang KM Izhar yang terbakar di perairan Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), terindikasi kebelihan muatan atau over kapasitas.

Hal itu diakui Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari, Benyamin Ginting, bahwa jumlah penumpang tidak sesuai data manisfest.

“Kalau manifest, sesuai dengan sertifikat keselamatan kapal tersebut itu 33, maka, manifes harus 33, dimanfes yang ada di Syahbandar itu 33 orang, sesuai dengan sertifikat, tidak boleh lebih. Faktanya malam itu yang dievakuasi dan kita data adalah 69 orang,” ujar Benyamin kepada wartawan saat dikonfirmasi pada Minggu malam (18/8/2019).

Berdasarkan jadwal yang ditetapkan, kapal tersebut seharusnya berangkat pada pukul 05.00 WITA. Namun, diam-diam kapal KM Izhar berangkat lebih dulu pada 23.30 wita.

“Kapal ini tidak seharunya berangkat malam, seharusnya berangkatnya pukul 05.00 WITA. Tapi, kapal ini curi star dan berangkat lebih awal, berangkatnya sekitar pukul 23.30 WITA,” katanya.

Dalam insiden ini, nahkoda kapal diduga menjadi pihak yang harus bertanggungjawab karena telah melanggar aturan muatan dan jadwal yang telah ditetapkan oleh KSOP.

“Kalau kecolongan tidak, tapi kecurangan kalau menurut saya. Harusnya, nahkoda tidak boleh curang. Dia tidak berfikir bagaimana keselamatan penumpang, tapi berfikir cari keuntungan. Kalau yang dilaporkan 33, ya harus isinya 33. Kalau harusnya berangkat pagi, ya berangkat pagi juga. Tapi kan tidak,” imbuhnya.

Terkait dugaan tidak adanya pengawasan ketat oleh pihak Syahbandar, Benyamin membantah tudingan tersebut. Sedangkan kondisi kapal, pihaknya juga menyebut masih layak dan telah tersertivikasi.

“”Ketika ada SPB berarti kan ada pengawasan dari kami, darimana dia dapat SPB kalau tidak diawasi. Jenis kapal ini adalah kayu, sudah lama berorperasi, dan memiliki sertifikasi, yang secara rutin diperiksa, artinya, kalau diperiksa memang layak,” tegasnya.

Baca Juga :  Gemoynya Kendari Serentak Kembalikan Berkas Formulir di Tiga Parpol

Diberitakan sebelumnya, KM Izhar dengan tujuan Kendari-Salabangka, Sulawesi Tengah (Sulteng), terbakar dinperairan Tapulaga pada, Jumat (17/8/2019), pukul 23.50 wita.

Tujuh penumpang meninggal dunia dan enam korban lainnya belum ditemukan sampai saat ini.

Liputan. Wayan Sukanta