Launching Vaksinasi Anak di Konawe, Kery Minta Orang Tua Siswa Dampingi Putra Putrinya2

waktu baca 3 menit
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, saat mendampingi salah satu siswa SD yang sementara melakukan vaksinasi, yang bertempat di SDN 1 Unaaha, Selasa (25/1/2022).

KONAWE – Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa resmi melaunching pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi anak Sekolah Dasar (SD) usia 6-11 tahun yang dilaksanakan di SDN 1 Unaaha, Selasa (25/1/2022) pagi tadi.

Secara serentak, vaksinasi anak digelar di 27 SDN se Kabupaten Konawe. Secara simbolis, Kery melaunching kegiatan penyuntikan vaksin bagi anak usia sekolah di SDN 1 Unaaha.

Bupati KSK meminta agar pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar SD agar didukung oleh semua pihak. Utamanya kepada orangtua siswa.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, didampingi Kadis Kesehatan dr. Mawar Taligana, dan sejumlah OPD memantau pelaksanaan Vaksinasi di SDN 1 Unaaha, Selasa (25/1/2022).

KSK panggilan akrab Bupati ini juga berharap agar pada saat proses penyuntikan vaksin, sang anak harus didampingi oleh orangtua ataupun wali murid siswa tersebut.

“Tidak ada paksaan. Selama syarat kesehatannya terpenuhi, maka anak itu bisa disuntik. Kalau tidak, kita tunda penyuntikannya sampai kondisi sang anak benar-benar stabil. Makanya pada saat penyuntikan, kita juga harapkan anak sekolah itu didampingi orangtua atau walinya,” ujar KSK, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di SDN 1 Unaaha.

Bakal Calon (Balon) kosong satu Sultra itu mengatakan, vaksinasi Covid-19 bagi anak usia sekolah bukanlah hal yang baru. Menurutnya, pelajar SD pastinya sudah pernah menjalani vaksin untuk imunisasi penyakit campak pada usia balita.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, saat menghadiri pelaksanaan launching Vaksinasi anak di SDN 1 Unaaha, Selasa (25/1/2022).

Menurutnya, vaksin campak lebih keras dosisnya dibanding vaksin Covid-19. Sehingga vaksin Covid-19 ini sangat aman untuk anak-anak usia 6-11 tahun.

Bupati Konawe dua periode itu juga menyebut, syarat vaksinasi anak sekolah tak jauh beda dengan penyuntikan vaksin bagi orang dewasa. Para pelajar SD tersebut awalnya bakal melalui tahap screening untuk memastikan anak itu layak divaksin atau tidak.

Jika tidak memenuhi syarat kesehatan, Pemkab tidak memaksakan pelajar tersebut untuk dilakukan proses penyuntikan vaksin Covid-19.

“Tidak mungkin negara memerintahkan vaksin itu kalau ada efek buruknya bagi anak-anak. Jadi kalau ada oknum-oknum yang menghembuskan isu bahwa vaksinasi itu berbahaya, kalau perlu ditangkap saja. Orang PKI itu namanya,” ucapnya.

Baca Juga :  Kadis Perhubungan dan Kontraktor Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi Tambatan Perahu

Ia juga menyebut bahwa sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Konawe berjumlah 27.527 pelajar. Adapun vaksin Covid-19 yang disuntikkan yakni jenis Sinovac dengan dosis 0,5 ml.

Suasana pelaksanaan vaksinasi anak, di SDN 1 Unaaha, Selasa (25/1/2022).

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe Mawar Taligana menjelaskan, sasaran vaksinasi bagi anak sekolah usia 6-11 tahun yakni sebanyak 27.527 pelajar.

Namun kata Mawar, vaksinasi tersebut bukan khusus pelajar SD saja, sebab bisa jadi ada anak usia 6 tahun tapi belum sekolah. Ataupun, anak SMP yang berumur 11 tahun.

Pihaknya juga menjamin stok vaksin Covid-19 jenis Sinovac bakal mencukupi semua pelajar SD di Konawe.

“Tidak ada target waktu kapan vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini kita tuntaskan. Tapi kita harapkan bisa secepatnya,” terang Mawar sapaan akrab dokter gigi tersebut.

Masih ditempat yang sama, Kepala SDN 1 Unaaha Rusman menyebut, respon orangtua murid sangat positif berkaitan dengan program vaksinasi pelajar SD usia 6-11 tahun. Meskipun ia tak memungkiri, sebagian orangtua siswa memang masih takut anaknya divaksin karena ada kekhawatiran risiko pasca vaksin yang kemungkinan terjadi.

“Tapi kita sudah lakukan sosialisasi kepada orangtua siswa. Alhamdulillah responnya sangat baik karena kita sampaikan asas manfaat dari program vaksinasi tersebut,” ungkap Rusman.

Kegiatan itu turut dihadiri Kapolres Konawe AKBP Wasis Santoso SIK, serta beberapa pejabat eselon II lingkup pemerintah kabupaten Konawe.

Laporan : Jaspin