Lembaga Internasional Valhrona Dukung Industri Kakao di Koltim
Kolaka Timur – Lembaga RA (Rainforest Alliance) dan industri Valhrona / Lembaga Internasional cuman hanya ada 5 Provinsi di Indonesia yang mempunyai program Transformasi kakao yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Di Sultra khususnya Program Kakao ini baru hadir di satu Kabupaten dalam hal ini di Kolaka Timur (Koltim) karena memiliki Koperasi Gabungan Gapoktan (KGG) (22/12).
Konsultan dan Program Sustainable Development Goals Partnerships Facility (SDGP) Ahmad Maulana menuturkan hadirnya Program Transformasi kakao di Koltim dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berhubung kedepannya 500 Petani bakal fokus di Sentra Kakao yang bertepatan di Kecamatan Dangia nantinya.
“In Shaa Allah dengan adanya program kakao di Kolaka Timur ini, pastinya SDM akan lebih meningkat,” terangnya.
Tak hanya itu, program kakao ini akan berjalan selama 5 tahun selama antara pihak Pemda bekerjasama.
“Jika Follow Up rendah pastinya masa program kakao tidak lama, tergantung dari Pemda jika Follow Up-nya tinggi In Shaa Allah masa program akan berkelanjutan,” ungkapnya
Atas dasar itu, hadirnya program kakao di Kolaka Timur sangat di syukuri oleh Kepala Badan Penyelenggara dan Perencanaan Daerah (Bappeda) Koltim Mustakim Darwis, mengungkapkan salah satu Kawasan Strategis Perkebunan berada di Koltim. Maka, untuk melanjutkan Program Kakao dapat membawa kejayaan kembali di Koltim.
“Saya siap mengawal program ini, saya akan kembalikan kejayaan kakao di Koltim yang dimana sebelumnya mulai tergerus,” tuturnya.
Disebutnya juga, alasan kakao pada waktu dulu mulai tergerus di karenakan masyarakat sendiri yang ikut arus.
“Contohnya masyarakat yang satunya tanam nilam, akhirnya yang satunya lagi ikut, nah inilah yang membuat Kakao semakin sedikit yang diminati para pekebun. Maka dari itu, saya akan kembalikan kejayaannya,” janjinya.
Laporan : Muhammad Al Priyasin