Masyarakat dan NGO Konawe Bersatu Mendukung Percepatan Pembangunan Waduk

waktu baca 2 menit
Sejumlah masyarakat dan aktivis, saat berdemontrasi diGedung DPRD Konawe, menuntut APH serta Anggota DPRD agar mendukung pembangunan waduk di Ameroro.

UNAAHA – Aliansi Masyarakat Kabupaten Konawe menuntut pihak Aparat Penegak Hukum (APH) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar mendukung percepatan Proyek Strategis Nasional yaitu Pembangunan Waduk Ameroro yang sementara berjalan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati LIRA, Satriadin saat aksi damai di depan Gedung DPRD Konawe pada Kamis (7/10/2021). Dirinya berharap APH, DPRD, dan Pemkab mendukung Percepatan Proyek Strategis Nasional yakni pembangunan waduk di Kecamatan Ameroro, Konawe dan itu sesuai instruksi presiden nomor 1 tahun 2016.

Bahkan, ia meminta kepada aparat penegak hukum tak segan segan menindak oknum-oknum yang mencoba menghalang-halangi proyek strategis tersebut.

“Kami meminta agar seluruh aparat lebih mengedepankan proses hukum kaca mata kuda atas penggunaan material yang beberapa teman-teman LSM menilai Ilegal,” ungkapnya.

“Kami juga berharap seluruh pihak yang terkait lebih mengedepankan proses hukum atas penggunaan material yang beberapa teman-teman Lembaga menilai jika hal itu ilegal,” sambung Satriadin.

Sementara itu, aksi yang sama juga dilakukan oleh Konsorsium NGO Konawe bersama masyarakat lingkar tambang pasir di depan gedung DPRD Konawe.

Sumantri, Kordinator Lapangan Konsorsium NGO Konawe, mengatakan pihaknya bersama seluruh penambang pasir sangat mendukung pembangunan waduk. Karena dengan adanya pembangunan tersebut, penambang pasir lokal di Konawe dapat penyuplai pasir mereka di proyek strategis itu.

“Kami perlu sampaikan, lahirnya Waduk di Ameroro, memang sangat penting, karena mempunyai banyak asas manfaat,” ujarnya.

Masih kata Sumantri, salah satu asas manfaat dari waduk tersebut adalah dapat mencegah terjadinya banjir,l serta dapat menyuplai air sehingga pada saat musim kemarau. Sehingga petani tidak kesulitan air. Selain itu, juga digunakan pula sebagai pembangkit listrik sehingga akan menambah penghasilan di daerah khususnya di Kabupaten Konawe.

“Saya berharap tidak perlu lagi ada riak-riak sehingga pembangunan waduk dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan,” tutupnya.

Laporan: Jaspin