Mendulang Rupiah dari Tanaman Porang

waktu baca 2 menit

Kendari – Siapa yang menyangka, tanaman yang dulunya tumbuh liar, dianggap gulma, ternyata kini bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Tanaman Porang, belakangan ini ramai diperbincangkan dan mulai dibudidayakan.

Permintaan porang dari negeri Tiongkok, Jepang dan Thailand yang cukup tinggi mendorong beberapa daerah mengembangkan tanaman ini, salah satunya adalah daerah Sulawesi Tenggara. Konon, di negara tersebut porang diolah menjadi bahan makanan yang dipercaya berkhasiat menurunkan kolesterol, mengatasi diabetes dan menurunkan berat badan. Olahan porang dapat berupa mie, jelly dan roti.

Budidaya Porang di Bumi Anoa Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kabupaten Konawe Kepulauan Kecamatan Wowonii, saat ini telah mulai berproduksi dan dikirim ke luar daerah. Kamis (25/6) sejumlah 23 ton porang siap dikirim ke Surabaya melalui pelabuhan Kendari New Port Bungkutoko.

Umbi tanaman Porang

Untuk memastikan porang tersebut bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), Pejabat Karantina Pertanian Kendari lakukan pemeriksaan.

“Kami sudah keluarkan sertifikat karantinanya, karna hasil pemeriksaan tidak ditemukan OPTK” ujar Fatma, Pejabat Karantina Kendari yang lakukan pemeriksaan.

SobatQ, dari porang kita belajar, bahwa tidak ada ciptaan Tuhan yang sia-sia. Semua ada manfaatnya. Mari syukuri kekayaan alam hayati Negeri kita dengan menjaganya, melaporkan kepada petugas Karantina Pertanian jika melalulintaskannya dan terus menggali potensi kemanfaatannya.

Sumber. Balai Karantina Pertanian Kendari

Baca Juga :  Awalnya Dianggap Sepele, Tanaman Porang Ternyata Bernilai Miliaran

[feed url=”https://sultranews.co.id/category/ekonomi/” number=”5″]