Mengagumkan!! Awalnya Rumah Gubuk, Terus Disulap Jadi Permanen

waktu baca 2 menit
Kades Belatu Isnur Benardi

KONAWE – Patut diacungin jempol khususnya untuk Pemerintah Desa (Pemdes) Belatu, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang mana telah merealisasikan anggaran Dana Desa (DD) tepat sasaran.

Tak heran jika Pemdes Belatu, dibawah kepempinan Isnur Benardi, digaungkan dengan sebutan “Mengagumkan”.

Ya “Mengagumkan”. Sebutan itu patut ia dapatkan sebagai Kepala Desa Belatu, yang tahu betul cara mengelola dana desa (DD) agar langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakatnya.

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan memperbaiki rumah penduduk desa yang tidak layak huni menjadi rumah permanen yang layak huni.

Saat ini pihaknya tengah merampungkan kegiatan tahap I dari DD yang telah disalurkan pemerintah pusat. Saat ini Pemdes Belatu tengah melakukan perbaikan atau kegiatan rehabilitasi terhadap 7 unit rumah warga.

Menurut Isnur, ketiga rumah warganya itu sebelumnya dalam kondisi memprihatinkan. Setelah menerima masukan dari Musyawarah Desa (Musdes), tiga rumah terpilih untuk diperbaiki. Rumah tidak layak huni yang tadinya hanyalah rumah dengan kayu reot diubah jadi rumah permanen.

“Saat ini program rehab rumah itu sudah mencapai 70 persen. Kita target akan selesai segera,” ujarnya saat menerima awak media di kediamannya, Sabtu (5/6/2021).

Isnur menjelaskan, total rumah warga yang akan diperbaiki tahun ini ada 9 unit. Sebanyak 3 unit untuk anggaran tahap I dan 6 unit lainnya di tahap II.

“Kalau tahun 2020 lalu, kita bahkan melakukan rehabi rumah sebanyak 15 unit,” jelasnya.

Selain kegiatan perbaikan rumah warga, Pemdes Belatu juga telah mengerjakan kegiatan pencegahan Covid-19. Diantaranya, pembuatan posko, pengadaan tangki semprot disinfektan, masker, handsanitizer dan keperluan pencegahan Covid-19 lainnya.

“Kegiatan penyemprotan disinfektan juga telah kami lakukan di tempat-tempat umum di desa ini,” terangnya.

Selain itu DD tahap I juga disalurkan untuk kegiatan pendataan SDGs, insentif kader Posyandu, KPM, guru paud dan pengadaan makanan tambahan dalam kegiatan Posyandu.

Sedangkan untuk BLT kata Isnur, pihaknya juga telah melakukan penyaluran tahap kedua. Untuk program tersebut, ada 16 orang penerima. Mereka adalah warga dari kalangan janda, duda dan lansia yang tidak punya penghasilan tetap.

“Untuk program PKTD seperti peningkatan jalan, kami rencanakan di tahap tiga. Kalau kami agendakan di tahap ini, takutnya selesai dikerja, banjir lagi. Nanti mubazir. Makanya kami tunggu sampai musim penghujan lewat,” pungkasnya.

Laporan   : Jaspin

Publisher : Deri Periansyah