Mengenal Budaya Tolaki Mekongga, Dalam Tradisi Mosehe Wonua
KOLTIM – Buat kamu yang belum tahu mengenai Budaya Tolaki Mekongga dalam tradisi “Mosehe Wonua” berikut penjelasanya.
Mosehe Wonua, adalah merupakan salah satu tradisi bagi masyarakat suku Tolaki Mekongga yang telah turun temurun, yang artinya Pensucian Negeri.
Ritual Mosehe Wonua telah dilakukan sejak dahulu, yang dimulai dari Raja Larumbalangi, sampai pada Raja Teporambe (Sangia Nilulo), yang bertujuan untuk mensucikan diri atau mensucikan Negeri (Wonua) dari segala bala, mala petaka, wabah penyakit dan pertikaian antara sesama masyarakat
Menyadari akan hal itu, Maka Pemerintah Daerah Kolaka Timur (Koltim) Sulawei Tenggara (Sultra), memandang perlu untuk melakukan kegiatan “Mosehe Wonua” guna kembali merujuk tali silaturahim dan menata kehidupan masyarakat untuk saling bahu membahu, bekerja sama dan menghindari segala bentuk Pertikaian, permasalahan, untuk saling bergotong royong membangun Wonua/Negeri menuju kehidupan yang bermartabat, rukun, damai, saling menghargai dalam ridho dan lindungan Allah SWT.
“Mewakili pemerintah Koltim, saya selaku Plt Bupati mengapresiasi dan memberi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua panitia, dan masyarakat, atas terselenggaranya Mosehe Wonua. Mudah-mudahan daerah kita ini dapat menjadi Wonua Morini (Negeri/Daerah Dingin) hende Pu’u Mbundi (seperti Pohon Pisang) dan Monapa (hangat) hende Pu’u Ndawaro (seperti pohon sagu),” ucap Andi Merya Nur, saat memulai kegiatan Mosehe Wonua, yang bertempat di Tribun Lapangan Sepak Bola Lalingato, Kecamatan Tirawuta, Kamis (8/4/2021).
Sebelum kegiatan “Mosehe Wonua” dimulai, terlebih dahulu pihak tokoh adat Tolaki Mekongga, melaksanakan “Mombesara” (Meminta Izin) kepada pemerintah atau petinggi Negeri atau wilayah tertentu.
Pelaksanaan adat Mombesara dituntun langsung oleh seorang “Tolea” Amrin Bana, dihadapan Plt Bupati Koltim Hj. Andi Merya Nur, S.Ip, Ketua TP-PKK Koltim Hj. Diana Masi (istri Alm Bupati Koltim H. Samsul Bahri Madjid) Sekda Koltim Muh Andi Iqbal Tongasa, S.STP dan yang mulia Bokeo Mekongga ke-19 (Raja Mekongga) Drs. H. Khaerun Dachlan, M.Si
Dihadapan Tolea, terlihat Plt Bupati Koltim Andi Merya Nur, dan Diana Massi, meneteskan air mata, saat lantunan suara “Tolea” mulai bergemah di pengeras suara, sebagai tanda permintaan izin atas dimulainya kegiatan Mosehe Wonua tersebut.
Usai Mombesara, tibalah saatnya prosesi kegiatan Mosehe Wonua dimulai, yang ditandai dengan penyembelihan Kerbau Putih. Petugas adat dan para petinggi Koltim itu, berpegangan tangan pada wadah yang telah disiapkan berisikan sebatang pohon pisang, telur, daun siri, yang berlapiskan kain putih (kasa), pertanda dimulainya “Mosehe Wonua”.
Dalam kegiatan itu, turut hadir petinggi dari berbagai Kabupaten di Sultra. masyarakat Koltim pun terlihat antusias memadati lapangan tersebut.
Sementara itu, atraksi dari Tamalaki Wonua Mekongga (Taawu), sekaligus menjadi penutup kegiatan tersebut.
Laporan: Jaspin