Merasa Terganggu dan Dirugikan, Warga Lambuluo Segel Kapal Tongkang Milik PT.OSS

waktu baca 2 menit
Warga Desa Lambuluo, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut), saat menyegel Kapal Tongkang milik PT. OSS, yang terdampar. Foto: Lukman/SultraNews.co.id

KONAWE UTARA – Puluhan Masyarakat Desa Lambuluo, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), menyegel kapal tongkang milik PT. Obsidian Stainless Steel (OSS), yang terdampar di Pesisir Pantai, Sabtu (15/5/2021).

Warga terpaksa menyegel kapal tongkang milik PT. OSS, sebab warga setempat merasa terganggu bahkan dirugikan karena tidak lagi melakukan aktivitas tangkap ikan.

Salah satu warga yang yang ditemui SultraNews mengatakan sangat terganggu dengan adanya kapal tongkang tersebut. Sebab kata dia, mereka (nelayan) tidak bisa lagi mencari ikan karena terganggu. Apalagi banyaknya Kapal tongkang yang beraktivitas mengelilingi Pantai Lambuluo sehingga menyebabkan ombak semakin keras.

“Kalau musim Ombak seperti ini kami takut cari ikan. Karena banyak sekali kapal tongkang yang terdampar di pesisir pantai ini, persis tempat kami lalui,” kata Bojes.

Mereka berharap aktivitas perusahaan PT. OSS tidak hanya memberikan kerugian bagi mereka, tetapi juga ada nilai positif yang dapat di berikan kepada masyarakat sebagai korban dari ulah perusahaan. Belum lagi dampak dari debu batu bara mereka, kini ditambah lagi masalah baru.

“Kami sebagai masyarakat biasa berharap ada hal baik dari aktivitas perusahaan. Tetapi sejauh ini, belum ada respon positif perusahaan, malah terkesan tutup mata. Mereka hanya memberi kami debu batu bara dan membahayakan mata pencaharian kami sebagai nelayan,” cetusnya.

Laporan : Lukman