Miris! RS Jiwa Kendari Diduga Pulangkan Paksa Pasien Dengan Kondisi Lumpuh

waktu baca 2 menit
Kondisi terkini Andi Sitti yang terbaring lemah di kediamannya di Kecamatan Pomalaa, Kolaka. Foto Sumber. Keluarga Pasien

sultranews.net – Nasib tragis dialami seorang warga bernama Andi Sitti (72), asal Desa Dawi-dawi, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Sitti yang baru saja keluar dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari, kondisinya memprihatinkan dan terdapat sejumlah luka lebam ditubuhnya.

Wanita lanjut usia (lansia), ini masuk RSJ pada akhir November 2019 dengan keluhan penyakit gangguan jiwa.

Namun miris, baru saja 13 hari menjalani perawatan di ruangan bangsal khusus perempuan di RSJ, Sitti justru dipulangkan paksa oleh pihak rumah sakit dengan kondisi memprihatinkan.

Kini Sitti hanya bisa terbaring lemah diatas tempat tidur di kampung halamannnya di Pomalaa.

“Waktu pertama masuk RSJ kondisi nenek saya sehat-sehat ji. Memang sempat mengamuk di ruang UGD karena nda mau diperiksa sama sama petugasnya srhingga diikat diatas ranjang,” ujar Sarmila saat dihubungi Sultra News, Selasa (7/1/2020).

Sarmila juga mengaku saat masuk ke dalam UGD RSJ, ia dimintai uang sebesar Rp1 juta sebagai biaya perawatan di RSJ.

“Petugasnya bilang saya bisa mi pilang nanti biar dirawat katanya di RSJ. Belum ada satu bulan, salah satu petugs RSJ telpon terus saya. Katanya ‘datang mi ambil nenekta’ karena alasannya dia sudah lemah baru katanya RSJ. bukan tempat untuk lansia,” katanya.

Alasan pihak rumah sakit itu, membuat Sarmila dan keluarganya dibuat bingung. Pasalnya yang meminta pulang paksa pasien bukan dari pihak keluarga, melainkan petugas rumah sakit.

Kwitansi pembayaran biaya perawatan Andi Sitti yang dibuat olrh petugas RSJ Kendari

“Saya pikir sudah sehat mi saya punya nenek karena petugasnya bilang bawa pulang mi katanya nenekku. Tapi justru keadaanya makin parah. Saya juga dimintai uang saat mau keluar dari ruangan perawatan Flamboyan. Disitu saya saya bayar Rp1 juta 14 ribu dan bukti pembayarannya hanya pakai kwitansi,” tutur Sarmila.

Berdasarkan kondisi itu, pihak rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai standar pelayanan dan diduga melalaikan pasien.

Hingga berita ini diturunkan, Direktur RSJ Dr Abdul Razak, belum bersedia memberikan klarifikasi dan tanggapan terkait persoalan itu.

Padahal sejumlah awak media sudah dua kali berusaha menemui Direktur RSJ dan telah membuat janji, namun juga tidak membuahkan hasil.

Laporan. Wayan Sukanta