Orang Tua Almarhum Yusuf Titip Pesan, Jangan Lagi Ada Demo Anarkis

waktu baca 2 menit
Orang tua almarhum Yusuf Kardawi saat ditemui sejumlah awak media di kediamannya di kompleks BTN Boulevard Regency, Selasa (29/10/2019) (Foto. Wayan Sukanta/sultranews.net)

sultranews.net – Unjuk rasa menuntut keadilan penuntasan kasus penembakan dua mahasiswa yang diwarnai kericuhan sejak beberapa pekan terakhir terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menarik sorotan berbagai pihak.

Tidak lain halnya dengan orang tua almarhum Yusuf Kardawi, meminta kepada mahasiswa untuk menghentikan aksi unjuk rasa yang berujung anarkis saat mengawal kematian kasus anaknya di Polda Sultra.

“Kami sangat berterima kasih mendukung mahasiswa yang sampai hari ini masih konsisten turun ke jalan. Namun tolong jangan anarkis dan merusak fasilitas umum yang dapat merugikan orang lain,” ujar ayah almarhum Yusuf, Ramlan kepada sejumlah awak media saat ditemui di kediamannya BTN Boulevard Regency, Selasa (29/10/2019).

Terkait pengusutan kematian anak pertamanya itu, Ayah Yusuf sepenuhnya telah menyerahkan kepada Kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut.

“Kami selaku orang tua dan keluarga telah mendapat informasi bahwa penanganan kasus ini prosesnya cukup panjang melalui beberapa tahapan. Kasus ini kita percayakan pihak Kepolisian untuk menuntaskan kasus ini. Namun besar harapan kami agar Polisi segera mengungkap kasus ini agar tidak ada lagi gejolak yang terjadi,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu almarhum Yusuf, agar unjuk rasa dilakukan dengan damai tanpa adanya tindakan anarkis.

Pasalnya dirinya masih trauma dengan kematian anaknya dan berharap tidak ada lagi korban yang berjatuhan akibat gejolak demonstrasi yang selalu berujung ricuh.

“Adek-adeku mahasiswa saya berterima kasih atas dukungannya yang iklas sampai saat ini masih turuyn ke jalan mengawal kasus kematian anak kami. Tapi kalau boleh, jangan lagi ada demo anarkis apa lagi sampai ada korban. Cukup kami saja orang tua yang kehilangan anak kami dalam kejadian itu, jangan sampai dialami orang tua lainnya. Berteriaklah dengan keras saat demo, tapi tolong jangan sampai terjadi lagi kejadian yang sama,” tutur Endang Yulida dengan menahan rasa sedih dihadapan awak media.

Endang mengaku jauh-jauh datang dari kampung halamannya di Kota Kendari, hanya untuk menyampaikan hal ini agar tidak terjadi lagi demo anarkis yang berujung adanya korban berjatuhan.

“Saya sengaja datang jauh-jauh kesini hanya untuk meredam situasi agar tidak terus terjadi gejolak akibat demo anarkis. Sekali lagi saya mohon, demolah yang damai jangan lagi terjadi kericuhan saya nda mau ada lago korban,” harap Endang.

Liputan. Wayan Sukanta