Pencarian Terus Dilakukan, Jasad Calli Masih Terombang Ambing di Sungai

waktu baca 2 menit
Warga Atula dan Wungguloko, Ladongi, Kolaka Timur, nampak masih menantikan jasad Calli. Foto Ist

KOLAKA TIMUR – Tim Sar bersama TNI Polri saat ini masih sementara melakukan pencaharian terhadap jasad Calli, yang merupakan warga Kelurahan Ladongi, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang diterkam Buaya pasca dirinya tengah memasang pukat atau jaring penangkap ikan di Sungai Ladongi, pada Selasa (10/5/2022) sore lalu.

Jasad almarhum Calli diketahui diterkam buaya, setelah rekan kelompoknya yang bernama Lawi, tiba-tiba tercenggang sesaat pasca buaya tersebut melintas disampingnya membawa jasad Calli dalam keadaan tubuh yang sudah kaku.

“Awalnya almarhum dan tiga rekannya pergi disungai memasang pukat. Pada saat berpasang-pasangan, Lawi dan rekannya yang sementara memasang pukat tersebut, tiba-tiba kaget karena buaya melintas dihadapan mereka sambil menyeret tubuh Calli dalam keadaan tak bergerak (meninggal),” Ucap Arman, warga Kelurahan Atula.

Dikatakan Arman, setelah kejadian itu, rekan almarhum Calli, bergegas ke kampung yang jaraknya sekira 100 meter memanggil keluarga dan warga untuk membantu mereka menolong jasad Calli.

Sementara rekan Lawi, sempat mengabadikan momen tersebut memakai ponsel selulernya, sementara Lawi, masih terdiam kaku tak berkutik.

“Kelompok almarhum kan ada empat orang, mereka berpasang-pasangan untuk memasang pukat. kebetulan pasangan almarhum kebetulan memasang pukat bagian atas, sementara pasangan Lawi memasang pukat bagian bawah,” cerita Arman.

Hingga saat ini, lanjut Arman, belum juga ditemukan mayat tersebut. Tetapi menurut dia, posisi mayat Calli, telah terseret kurang lebih 50 meter ke Kali Wungguloko tepatnya di Desa Wungguloko.

“Kemarin di sungai Wungguloko, saya sempat melihat buaya tersebut masih membawa mayat Calli, bahkan sempat mayatnya terlihat di atas tanah pinggir kali. Tetapi karena merasa terusik oleh kapal tim Sar, buaya tersebut kembali menyeretnya lagi ke air,” ujarnya.

“Pihak keluarga saat ini masih terus berupaya melakukan usaha, hingga mendatangkan pawang buaya, yang diyakini mampu mengembalikan mayat tersebut (memunjulkan kepermukaan),” tutupnya.

SN