Penutupan Sekolah di Konawe Berlanjut Hingga Desember, Siswa Diharapkan Mampu Belajar Mandiri di Rumah

waktu baca 2 menit
Ketgam: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe, Dr. Suryadi, S.Pd., M.Pd.

KONAWE – Penutupan proses belajar mengajar di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), akan diperpanjang hingga Bulan Desember 2020 mendatang, akibat pandemi Virus Corona Deserse atau Covid-19 yang belum berakhir.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe memastikan masa penutupan sekolah akan terus diperpanjang, seiring akan berakhirnya Surat Edaran Dikbud Konawe tentang belajar di rumah pada 13 Juni 2020 mendatang.

Kepala Dikbud Konawe, Dr. Suryadi mengatakan, pertimbangan memperpanjang masa belajar di rumah mengingat Kabupaten Konawe belum dapat menerapkan sistem “New Normal” atau kebiasaan baru.

“Surat edaran kami belajar dirumah hingga tanggal 13 Juni, tapi kita akan berpanjang lagi. Kita akan ikuti arahan Kemendikbud yakni hingga Desember 2020,” tutur Suryadi saat ditemui, Jum’at (5/6/2020).

Menurut Suryadi, sebelumnya Dikbud telah menyiapkan formulasi untuk membuka sebagian sekolah menurut tingkat kecamatan berada di zona hijau. Namun urung dilaksanakan karena beberapa alasan.

“Dilihat dari tingkat Kecamatan, boleh jadi kita kasih formulasi Kecamatan yang bisa sekolahkan anaknya. Tapi kami masih takut, jangan sampai ada tamu-tamu kita yang dari luar tidak tahu kalau dirinya ternyata terpapar, lalu anak-anak kita bersentuhan, itu yang kita khawatirkan,” ucapnya.

Kebijakan Dikbud ini, diterangkannya, dipengaruhi juga hasil Survey PGRI pusat, sebanyak 72% orang tua siswa menolak anak-anaknya disekolahkan di masa pandemi ini.

“Teman-teman kita, Non Governmnet  Organization (NGO) pusat hingga daerah juga tidak sepakat jika siswa-siswi disekolahkan,” ungkapnya.

Adapun ulangan sekolah, sebanyak 276 tingkat SD dan 67 tingkat SMP yang dijadwalkan akan  dilaksakana tanggal 8 Juni mendatang, pihaknya telah mempersiapkan ujian berbasis daring, luring, hingga portofolio.

“Adapun tahun ajaran baru, tetap dilaksakan di bulan Juni dan tetap proses belajarnya di rumah. Saat ini, SMP sudah mulai penerimaan siswa baru dengan berbasis zonasi,” tutupnya.