Peringatan Harlah ke 22, PKB Sultra Harap Bencana Usai dan Pilkada Damai

waktu baca 2 menit
Peringatan Harlah ke-22 PKB di Kantor DPW PKB Sultra, Kamis malam 23 Juli 2020.

Kendari – Memperingati Hari Ulang Tahun (Harlah) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke-22, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Sulawesi Tenggara menegaskan komitmen melayani Indonesia.

Dalam memperingati Harlah ke-22, DPW PKB Sultra menggelar kegiatan keagamaan pembacaan Yasin, tahlil dan doa untuk bangsa di Kantor DPW PKB Sultra, Kamis malam 23 Juli 2020.

Selain itu, menyaksikan live streaming pagelaran wayang Climen Online “Pandawa Bangkit” oleh DPP PKB, PKB TV, NU Channel, Dalang Seno, Ki Seno Nugroho.

Ketua DPW PKB Sultra Jaelani mengatakan, usia PKB yang telah menanjak 22 tahun terbilang muda bila mengikuti pertumbuhan manusia.

Dengan usianya ini, ia berharap, kader PKB di Sultra terus berada di garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.

“Kader PKB harus terus mendekatkan diri kepada masyarakat sebagai wujud pengabdian partai kepada publik sekaligus menjadi wujud konsistensi Melayani Indonesia,” kata Jaelani dalam rilisnya.

Ia menyatakan, di Harlah ke-22 PKB ini, DPW PKB Sultra turut mendoakan agar bencana wabah virus corona juga segera berakhir agar kehidupan masyarakat kembali normal.

Ia juga turut menyinggung bencana alam yang terus menimpa Bumi Anoa dalam beberapa bulan terakhir. Bencana banjir yang melanda Konawe, Konawe Selatan dan Konawe Utara harus menjadi titik tolak untuk melakukan koreksi penyebab bencana tersebut.

“Kader PKB harus memiliki pemikiran konstruktif kepada pemerintah terkait penyebab banjir ini,” harapnya.

Ia juga berharap, di Harlah PKB pada tahun politik ini berlangsung damai dan lancar. Menurutnya, setiap perhelatan demokrasi, perbedaan pilihan politik itu adalah keniscayaan. Namun bukan berarti harus terpecah atau saling merendahkan satu sama lain.

“Mari kita dorong pilkada ini sebagai ajang pesta rakyat. Perbedaan pilihan politik itu wajar. Gusdur pernah berkata, yang lebih utama dari politik adalah kemanusiaan,” pungkasnya.