Program Bian di Konawe Target Capai 95 Persen dan Tuntas Akhir Juli 2022 Mendatang

waktu baca 2 menit
Kegiatan pertemuan dan rapat koordinasi (Rakor) lintas sektoral dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, bekerjasama dengan Unicef yang di ikuti oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan se-Provinsi Sultra, pengurus PKK se-Provinsi, organisasi-organisasi kesehatan lainya. Kegiatan Rakor percepatan BIAN dilaksanakan sejak tanggal 12 sampai 14 Juli 2022, yang bertempat di salah satu hotel di Kota Kendari. Foto Ist

KONAWE – Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) adalah program yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan republik Indonesia (Kemenkes RI), dalam rangka mengejar cakupan imunisasi rutin yang menurun secara signifikan akibat pandemi covid 19.

Kegiatan pertemuan dan rapat koordinasi (Rakor) lintas sektoral dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, bekerjasama dengan Unicef yang di ikuti oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan se-Provinsi Sultra, pengurus PKK se-Provinsi, organisasi-organisasi kesehatan lainya.

Kegiatan Rakor percepatan BIAN dilaksanakan sejak tanggal 12 sampai 14 Juli 2022, yang bertempat di salah satu hotel di Kota Kendari.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe, melalui Kepala Seksi Survaince dan Imunisasi atau Epidemiologi, Sri Retnowaty, SKM, M.Kes mengatakan, upaya Pemerintah Konawe, melalui Dinas Kesehatan melakukan Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun ini. Hal itu merupakan upaya dalam melakukan pencegahan terhadap penyakit Campak dan Rubela maupun penyakit menular lainnya sejak dini.

Olehnya itu, target capaian 95 persen diharapkan tuntas pada akhir Juli 2022. Penguatan pos layanan Bian di tingkat desa dan kelurahan juga menentukan tingkat keberhasilan bian di Konawe.

“Lintas Sektor di Konawe harus bekerjasama. Utamanya dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, menyasar anak-anak usia 6 bulan hingga 12 tahun,”

Olehnya itu, peran serta orang tua juga sangat dibutuhkan dalam kegiatan pemberian imunisasi terhadap anak dalam rangka mencegah penyakit Campak dan Rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan dua belas (12) tahun.

“Selain anak usia 6 sampai 12 tahun, juga diberikan imunisasi kejar terhadap anak usia 0 sampai 59 bulan yang belum mendapatkan imunisasi lengkap,” ujar Retno.

Retno menyebut, untuk jenis vaksin yang akan diberikan kepada anak adalah vaksin Campak dan Rubella, vaksin OPV dan IPV, vaksin Penthavalent (dpt-hb-hib). Jika tidak sedini mungkin dilakukan, maka akan berbahaya jika tidak imunisasi.

Baca Juga :  Hasil Putusan Sidang KEPP Tak Kunjung Diumumkan, LIRA Sultra Menduga DKPP Masuk Angin

“Ada beberapa penyakit yang sangat menular (infeksius) dan dapat mengakibatkan kematian seperti Campak, Rubella, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B dan Polio,” sebut Retno.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe Dr. Suriyadi, S.Pd., M.Pd, dengan tegas menyatakan mendukung program BIAN di Konawe ditarget capaian 95 persen dan diharapkan tuntas pada akhir Juli 2022.

Menurut Suriyadi, Pencanangan BIAN ini merupakan strategi dalam mengatasi permasalahan penyakit pada anak. Untuk itu diharapkan menjadi penyemangat bagi masyarakat, khususnya orang tua siswa untuk terus berupaya bangkit dari kondisi pandemi Covid-19.

“Saya menghimbau peran dari orang tua yang terlibat langsung dalam perkembangan anak, agar selalu menjaga dan memperhatikan kesehatan anak-anak kita. Sebab kesehatan anak-anak kita., tergantung bagaimana orang tua itu sendiri merawatnya,” Ujar Suriyadi.

Laporan: Jaspin