Puluhan Mahasiswa Unilaki Geruduk Kantor Diknas Konawe, Suriyadi: Miskomunikasi Soal MoU Bea Siswa

waktu baca 2 menit
Kadis Pendidikan Konawe (tengah), saat menerima mahasiswa Unilaki, di ruang kerjanya, guna menjelaskan kesalahpahaman. Foto: ist

KONAWE – Aliansi Mahasiswa Universitas Lakidende (Unilaki) menggelar aksi unjuk rasa di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Konawe, Senin (8/8/2022).

Puluhan mahasiswa menuntut kejelasan perjanjian kerjasama (MoU) yang sebelumnya dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dikbud Konawe dan Unilaki terkait bantuan Bea Siswa yang sampai saat ini belum tersalurkan.

MoU yang sebelumnya telah disepakati oleh Dikbud Konawe dan Unilaki pada 18 Desember 2021 lalu sebesar Rp 250 juta.

Dihadapan perwakilan aksi unjuk rasa, Kepala Dinas (Kadis) Dikbud Konawe, Suriyadi menjelaskan, anggaran yang sebelumnya disepakati antara Dikbud dan Unilaki memang sebesar Rp 250 juta, namun karena adanya kesalahan penginputan, setelah proses realisasi sekitar Maret 2022 lalu, pihaknya hanya memasukan 50 juta rupiah.

“Kami memang akui ada kesalahan penginputan, dimana permintaan anggaran bea siswa yang seharusnya 250 juta rupiah, tetapi yang terinput hanya 50 juta,” katanya.

Dan setelah proses realisasi, lanjut Kadis Dikbud, alhamndulillah 50 juta tersebut dikabulkan, namun setelah ada transaksi kami kemudian berkomunikasi dengan Rektor Unilaki melalui Wakil Rektor (Waret) III.

Dari hasil koordinasi dengan Waret III, Suryadi menawarkan kepada pihak Unilaki apakah dana sebesar 50 juta tersebut diserahkan ke Unilaki yang selanjutnya untuk disalurkan kepada mahasiswa.

“Unilaki meminta dana tersebut di tangguhkan atau di kembalikan ke kas daerah,” beber Kadis.

Setelah mendapat kesepakatan dari pihak Unilaki, lanjut Suryadi, dirinya lalu melaporkan ke Sekda Konawe kalau Anggaran tersebut akan dikembalikan ke kas daerah, dengan harapan, anggaran untuk bea siswa sebesar 250 juta tersebut dapat terealisasi pada saat perubahan anggaran tahun 2022.

“Alhamndulillah semua telah tertuang dalam dokumen perubahan inshaa Allah bulan September itu total 250 juta rupiah,”

Menurut alur proses penganggaran yang sesuai itu bulan september, Suryadi mengatakan setelah dilakukan transaksi, pihaknya akan menyerahkan anggaran tersebut ke Unilaki untuk kemudian disalurkan kepada mahasiswa penerima bantuan.

“Inshaa Allah bulan September anggaran tersebut sudah ada dan kami akan serahkan ke Unilaki untuk kemudian disalurkan,” tutupnya.

Laporan: Jaspin