Ratusan Tenaga Honorer di RSUD Butur Mogok Kerja

waktu baca 2 menit
Ketgam. Tenaga honorer RSUD Butur, mogok kerja, Jumat (12/6/2020) Foto. Shun Waode/Sultra News

Buton Utara – Ratusan tenaga honorer kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara, mogok kerja, Jumat (12/6/2020).

La Ode Abdul Husni, salah satu honorer perawat di RSUD Butur, mengatakan aksi mogok itu dilakukan sebagai bentuk protes menuntut insentif dan honor mereka yang belum dibayarkan.

“Terkait dengan uang jaga tenaga P3K di RSUD Butur, terhitung dari bulan Januari 2020 dan sekarang sudah berjalan sampai 6 bulan uang jaga kami itu tidak jelas. Dan kami sudah menghadap di pihak manajemen tetapi mereka menyatakan bahwa uang jaga ini sejak bulan 1 tidak dianggarakan, tidak dikasi masuk di DPA,” ujar Husni kepada Sultra News, Jumat (12/6/2020).

Kekesalan ratusan honorer itu juga dipicu akibat janji kenaikan honor mereka yang tidak kunjung direalisasikan oleh pihak manajemen rumah sakit.

“Honor kami disini diinfokan pada awal tahun bahwa akan dinaikan sekitar Rp.800.000 – 900.000, tetapi lagi lagi faktanya janji janji itu tidak direalisasi dan pihak manajemen saat ini seolah olah lepas tangan. Jadi kami tenaga P3K kompak untuk mogok kerja,” kata Husni.

Bahkan, Husni mengaku pihaknya telah beberapa kali menagih hak para honorer, namun pihak rumah sakit tidak memberikan kejelasan pasti.

“Tanggal 10 juni kami sudah menghadap juga, tetapi dijanji nanti diperubahan baru dianggarkan dan kadang juga kalau kita menuntut diancam mau dikasi keluar dari RS ini salah satu jawaban Kepala Seksi Keperawatan Ibu Elvianti,” ucapnya.

Husni menegaskan, jika manajemen rumah sakit tidak segera membayar honor dan insentif mereka, maka aksi mogok akan terus berlanjut hingga batas waktu yang tidak ditentukan

“Jika beberapa tuntutan kami ini tidak jelas, tidak diuruskan cepat maka ini landasan kami untuk tidak masuk di RS. Bahkan kami sudah buat surat pernyataan untuk keluar dari RS dan kami semua sudah sepakat,” tegasnya.

Husni berharap manajemen RSUD Butur segera menyelesaikan hak para honoreragar dapat segera kembali bertugas.

“Segera mereka urus secepatanya masalah uang jaga dan gaji kami, maka kami akan bekerja. Kami dituntut untuk kerja maksimal tapi hak kami tidak dipenuhi. Beban kerja kami tidak sesuai dengan apa yang kami dapat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, ratusan tenaga honorer RSUD Butur yang menggelar aksi mogok itu terdiri dari Perawat, Bidan, Apoteker,  laboratorium dan bagian rekam medis. (B)

Laporan. Shun Waode

Editor. Yayan