Ribuan TKL PT VDNI Demo dan Mogok Kerja Tuntut Kenaikan Upah

waktu baca 2 menit
Unjuk rasa TKL di pintu masuk PT VDNI, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sultra, Jumat (27/11/2020) Foto. sultranews.co.id

Konawe – Ribuan tenaga kerja lokal (TKL) PT VDNI (Virtue Drgaon Nickel Industry) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, menggelar aksi unjuk rasa menunut kenaikan upah, Jumat (27/11/2020).

Selain berunjuk rasa, ribuan TKL di PT VDNI juga melakukan aksi mogok kerja dan memblokade jalur bmasuk perusahaan hingga arus lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh total.

Koordinator aksi, Ramadhan mengatakan, aksi unjuk rasa itu dipicu upah yang diberikan terhadap TKL tidak sesuai dengan ketetapan UMP (Upah Miminum Provinsi).

“Upah yang diberikan terhadap kami TKL khususnya Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) di PT VDNI ini tidak sesuai dengan UMP yang telah ditetapkan UU Nomor 13 tahun 2003 pasal 59. Di perusahaan lain gajinya tidak sesuai dengan kami disini yang hanya diangka Rp2,6 juta saja,” ujar Ramadhan saat dihubungi sultranews.co.id melalui sambungan telepon selularnya.

Ramadhan membeberkan, upah antara TKL dan TKA (Tenaga Kerja Asing) yang bekerja di PT VDNI sangat jauh berbeda dan nilai lebih tinggi capai tiga kali lipat. Hal itu dinilai tidak adil terkait pemberian upah terhadap warga lokal yang bekerja di PT VDNI.

“Upah TKA jika dibandingkan dengan TKL di PT VDNI sangat jauh sekali. Mereka (TKA) gajinya sampai Rp10 juta lebih sedangkan kami disni dibawah UMP yang tidak sesuai dengan Undang-undang,” ucapnya.

Dalam aksi itu, massa menuntut agar PT VDNI segera menaikan upah TKL yang sejauh ini dinilai tidak adil dan telah melanggar ketentuan UU.

“Jika perusahaan tidak memenuhi tuntutan kami TKL, maka akan terus melakukan aksi mogok kerja dan menggelar unjuk rasa,” tegas Ramadhan. (SN)