Konawe dalam Kontroversi: Jalan Negara untuk Siapa?
KONAWE, Sultranews.co.id- Penggunaan jalan negara di Perempatan MTQ Unaaha, Kabupaten Konawe, sebagai arena balap motor dan ladang bisnis memunculkan kontroversi. Fasilitas publik yang dibangun dari uang rakyat ini seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan oleh segelintir orang.
Penggunaan jalan negara sebagai arena balap motor dan pengumpulan tiket masuk kepada penonton menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas birokrasi di Konawe. Pemerintah seharusnya menjaga aset publik, bukan menyewakannya secara diam-diam untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Warga merasa keberatan dengan penggunaan jalan negara sebagai ladang bisnis. Mereka merasa bahwa tindakan ini adalah penghinaan terhadap rakyat yang sudah taat membayar pajak. Warga berharap pemerintah dapat menjaga fasilitas publik dan tidak memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjaga aset publik dan memastikan bahwa fasilitas publik digunakan untuk kepentingan masyarakat. Pemerintah harus bertindak tegas terhadap pelanggaran penggunaan fasilitas publik dan memastikan bahwa kepercayaan rakyat tidak berubah menjadi perlawanan.
Pemerintah harus mengevaluasi penggunaan jalan negara sebagai arena balap motor dan ladang bisnis. Pemerintah harus memastikan bahwa fasilitas publik digunakan untuk kepentingan masyarakat dan tidak digunakan untuk mencari keuntungan oleh segelintir orang. Pemerintah juga harus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan fasilitas publik.
Salah satu aktivis Konawe yang tergabung dalam gerakan aksi Mahasiswa Sulawesi tenggara (GAM Sultra) Israwan S.A.P, menyayangkan atas tanggapan masyarakat terkait ivent road race KCR yang tidak di lengkapi pagar pengaman penonton yang sangat membahayakan masyarakat.
Laporan : Aby Razak