Seorang Dosen di UHO Kendari Didiuga Lecehkan Mahasiswinya, Begini Kronologisnya

waktu baca 3 menit
Foto Ilustrasi, Pelecehan Seksual

KENDARI – Kasus pelecehan seksual kembali terjadi. Kali ini seorang Dosen di Universitas Halu Oleo (UHO) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tega melecehkan salah satu mahasiswinya.

Dosen bergelar Profesor itu, di ketahui berinisial BA. Akibat perbuatan becatnya itu, BA akhirnya dilaporkan mahasiswinya sendiri di Polresta Kendari pada tanggal, Senin (18/7/2022) kamarin, dengan nomor pengaduan (LP) 789/VII/2022/Reskrim.

Dari pengakuan korban di Polisi, dirinya terpaksa melaporkan dosennya, lantaran dia mendapatkan perlakuan tidak terpuji dari BA (Pelaku). Korban mengaku di lecehkan secara seksual.

Lebih jauh korban menceritakan kronologis kejadian pelecehan tersebut. menurutnya, dari awal mula kejadian pelecehan seksual yang dialaminya itu terjadi pada hari Minggu 17 Juli 2022 lalu. Korban diminta agar datang dikediaman dosennya, dengan alasan perekapan nilai.

Ketika korban dimintai datang di rumah terlapor, BA memerintahkan supaya korban tidak membawa temannya alias dia harus datang seorang diri saja. Namun saat itu, kebetulan korban datang bersama mahasiswi lainnya dari jurusan yang berbeda.

“Alasannya kenapa saya tidak boleh bawa teman, karena sistem penilaiannya itu akan bocor dengan teman lainnya,” ungkap korban, Rabu (20/7/2022).

Sesampainya di rumah terlapor, teman korban lalu diminta dosennya itu agar keluar membeli makanan. Alhasil, di rumah itu hanya dosen dan korban. Korban mengaku ketika hanya berdua di rumah, dia mencoba fokus mengerjakan tugas diminta oleh dosen tersebut. Korban merasa tak curiga sama sekali.

Sementara menurut korban, terlapor yang usai teleponan, tiba-tiba menghampiri korban dan memberikan uang senilai Rp100 ribu. Dengan Alasan untuk biaya pulang kerumah.

“Saya sempat tolak, hanya BA memaksa dan akhirnya saya terima dan saya sempat ucapkan terima kasih,” beber dia.

Ketika usai berjabat tangan karena korban merasa berterima kasih karena kebaikan dosennya memeberikan uang, tak disangka dosen langsung memeluk korban dari belakang.

Tak hanya itu, terlapor membuka masker korban lalu mencium jidat dan pipi korban. Pasca itu, korban mengaku terlapor langsung pergi dengan alasan ingin menemani istri ke penjahit.

Tidak berselang lama, teman korban datang membawah makanan. Korban sempat makan dan enggan untuk menceritakan kejadian itu.

“Saya menangis saat itu, setelah selesai makan saya langsung pulang,” katanya.

Kemudian cerita korban lagi, pelecehan seksual berlanjut ketika dia kembali diminta membawah hasil revisi nilai ke rumah dosennya itu, tentunya dengan permintaan yang sama, korban jangan membawa teman.

Kali ini, mahasiswa itu memanggil rekannya untuk kemudian menemani dia ke rumah dosennya. Takutnya jangan sampai pelecehan yang dialaminya terulang kembali.

Dia bilang, dosen yang melihat korban datang dengan rekannya itu sedikit marah dan kesal, terlihat dari raut wajahnya. Dosen itu juga sempat mengeluarkan kalimat dengan nada pelan, sambil berucap “kenapa kamu membawa teman?”.

Disaat itu, dirinya dan dosen itu sempat berbincang menyangkut soal tugas sesuai yang perintahkan oleh dosennya. Tak lama ia pamit untuk pulang.

“Saat saya pamit, saya berdiri dan dia berdiri kemudian saya jabat tangan sama dosen itu. Pas saya balik mau jalan, Tiba-tiba dosen itu membalikan badan saya dan membuka masker saya, dia langsung mencium bibir saya. Saya kaget, kemudian tangan saya langsung refleks mendorong bahu bapak itu dan langsung keluar sembari nangis,” jelasnya.

Kasat Reskrim Porlesta Kendari, AKP Fitrayadi membenarkan adanya laporan atas dugaan kasus pelecehan seksual tersebut. Kata Fitrayadi, pihaknya akan segera melakukan pemanggilan terhadap terlapor.

“Ia benar, ada laporan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan itu salah satu dosen di UHO,” ucap dia.

Hingga berita ini ditayangkan, media ini belum mendapat konfirmasi dari pihak dosen yang dilaporkan ke polisi, dengan kasus dugaan pelecehan.

SN