Seorang Gadis di Kendari Jadi Korban Penculikan Lalu Dijual ke Pria Hidung Belang

waktu baca 4 menit
Foto. Ilustrasi

Kendari – Kasus penculikan dan perdagangan wanita (Trafficking) terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Hal itu dialami oleh seorang wanita berumur 20 tahun.

Sebut saja Bunga (Nama Samaran), merupakan korban penculikan dan Trafficking oleh seorang pria di Kota Kendari.

Bunga sempat disekap beberapa hari disebuah kos-kosan yang terletak di Jalan Mataiwoi, Kota Kendari oleh pria tersebut. Selanjutnya korban ditawarkan kepada lelaki hidung belang oleh pria tersebut yang telah bekerja sama seorang wanita sebagai mucikari.

Bunga menuturkan, awal dirinya sampai menjadi korban trafficking ke beberapa hidung belang. Bunga awalnya hanya datang di Kendari untuk berkunjung ke salah satu rumah teman lamanya, pada 28 November 2020.

Bunga lupa jalan pulang ke rumah kakaknnya karena baru menginjakan kaki di Kota Kendari. Lalu korban memutuskan naik mobil angkutan kota (Angkot) seorang diri dan tiba di depan kampus.

Setelah tiba didepan kampus, Bunga memutuskan turun dari mobil angkot itu dan memilih motor ojek dengan harapan agar langsung bisa sampai ke rumah kakaknya.

Setelah menaiki ojek yang dia tidak ketahui nama pria itu, Bunga pun naik diatas motor tanpa menaruh rasa curiga. Di tengah jalan, pria yang jadi ojek itu meminta izin kepada Bunga untuk singgah sebentar di sebuah bengkel.

Bunga diberi teh gelas oleh pria tersebut dan langsung diterimanya karena lelah seharian keliling panas-panasan cari alamat jalan pulang ke rumah kakaknya.

“Setelah saya minum sedikit itu teh gelas tiba-tiba kepalaku pusing. Saya bilang kenapa kepalaku pusing, pria itu bilang ‘iya karena habis panas-panasan’. Setelah itu saya saya dibawa mi di kos-kosan dalam kondisi saya sudah oleng. Sampai dikos itu ada teman-temannya, ada satu perempuan namanya Bondeng (Mami), dan beberapa laki-laki. Saya haus dan minta minum saya dikasih mi minuman dalam botol aqua baru rasanya lain-lain. Saya dipaksa minum itu dan saya diancam, saya langsung tambah oleng dan terduduk di kursi. Saat itulah saya dengar sedikit dalam keadaan setengah sadar kalau saya mau dipake bergantian,” tutur Bunga, Senin (7/12/2020).

Ketika saat itulah Bunga terjebak dan baru sadar kalau dirinya dimanfaatkan oleh pria yang membawanya sebagai ojek itu. Cerita itu terus berlanjut, Bunga mengaku beberap kali kerap diperlakukan kasar dan diancam agar mau menuruti kemauan pria itu.

Keadaan semakin memburuk dan Bunga pasrah tida dapat berbuat banyak karena terus mendapat ancaman dan kekerasan dari pria itu.

Keesokan harinya, Bunga dipaksa dibawa ke sebuah hotel oleh pria itu. Setibanya didalam kamar hotel sudah seorang pria yang telah menunggunya. Pria tersebut ternyata lelaki hidung belang yang telah menunggunya.

“Itu yang nama Bondeng yang lobi-lobi carikan pelanggan, kalau laki-laki yang bawa saya tugasnya mengantar kalau ada tamu. Disitu saya menangis ingin pulang tapi ditahan terus dan dipegang tanganku,” kaya Bunga saat menceritakan kisahnya sambil meneteskan air mata.

Di hotel tersebut, Bunga sempat berusaha melarikan diri namun berhasil dikejar oleh pria itu. Saat berhasil ditangkap oleh pria itu, Bunga kembali mendapat siksaan dianiaya dengan cara dtendang.

Setelah kejadian itu Bunga kembali dibawa pulang ke sebuah kos-kosan tempat bunga disembunyikan.

Kesokan harinya, Bunga duduk termenung di depan kamar kosnya sembari berpikir untuk cari cara agar bisa lari dan pulang ke rumah kakaknya.

Namun akhirnya Bunga bisa berhasil selamat, setelah ada seorang wanita yang tinggal di kos-kosan tersebut. Wanita itu sejak awal telah curiga karena kerap melihat Bunga dibawa pergi dan pulang larut malam oleh pria tersebut.

“Awalnya saya dipanggil sama itu ibu tetangga kamar, saya jujur mi cerita semua apa yang saya alami. Saat itulah ibu itu cari cara agar saya bisa diselamatkannya. Saya dikasih masuk ke sebuah kamar kosong di kos itu lalu dikunci dari luar agar tidak ditahu oleh pria yang sekap saya. Saat itu mi dia hubungi nomer hp kakak saya setelah saya kasih tau. Tidak lama kemudian datang mi kakak saya bersama dua anggota Brimob datang jemput. Sementara mereka yang di kos tempat saya disekap nda ada mi,” ucap Bunga.

Setelah berhasil bebas, Bunga lalu dibawa oleh kakaknya ke Polres Kendari untuk melaporkan kasus tersebut. Setelah melapor, Bunga lalu dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk diperiksa. (SN)