Seorang Karyawati Kafe dan Bosnya Ditangkap Usai Transaksi Sabu di Baubau

waktu baca 2 menit
ST dan ZHA saat diamankan di Polres Baubau, sejak Jumat (16/10/2020) Foto. ist

Baubau – Seorang wanita berinisial ST (21) tahun yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan pada sebuah kafe di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), ditangkap Polisi karena kedapatan transaksi narkoba jenis sabu.

Selain  ST, tim dari Satuan Reserse Narkoba Polres Baubau juga menangkap seorang pria berinisial ZHA (29) tahun yang tidak lain bos dari ST.

Direktur Reserse Narkoba Polda Sultra, Kombes Pol Muhammad Eka Faturahman melalui Kasat Narkoba Polres Baubau, IPTU Silfanus Solo mengatakan, kedua pelaku ditangkap bersamaan usai transaksi sabu di cafe milik ZHA, pada Jumat (16/10/2020) pukul 22.00 Wita.

“Kita sudah mendapat informasi awal, saat itu kita lakukan pengintaian. Begitu keduanya sudah transaksi langsung kita gerebek dan mengamankan keduanya. Si perempuan itu sempat membuang salah satu barang bukti sabunya saat akan kita geledah namun berhasil kita temukan dan keduanya langsung diamankan. BB sabu yang kita temukan dalam penangkapan itu 0,43 gram,” ujar Silfanus saat dihubungi Sultra News, Sabtu (17/10/2020).

Silfanus menerangkan, peran dari wanita berinisial ST itu sebagai perantara mencari sabu untuk bosanya yaitu ZHA yang diperoleh dari seorang bandar di Kota Baubau. Dari keterangan pelaku, rencananya sabu yang baru dibeli itu akan dikonsumsi oleh keduanya yaitu ST dan ZHA.

“ST ini adalah karayawan kafe sedangkan ZHA pemilik kafe atau bosnya. ZHA ini ingin membeli sabu lalu si ST itulah yang mencarikan barang dan akan dipakainya berdua,” terangnya.

Saat ini kedua pelaku masih dalam proses pemeriksaan oleh Polisi di Polres Kota Baubau bersama BB sabu yang diamankan saat penangkapan tersebut. Pihak Kepolisian belum menetapkan status tersangka terhadap keduanya karena masih menunggu hasil laboratorium forensik dan hasil penyelidikan.

“Dalam kasus ini juga kita masih akan terus kembangkan karena pengedarnya masih dalam pengejaran saat ini. Tidak menuntut kemungkinan juga ada bandar besarnya di Kota Baubau, kita tau sendiri bahwa daerah ini salah satu daerah transit yang terdiri dari beberapa pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara,” jelas Silfanus. (SN)