Sesalkan Kasus di Merauke, Mahasiswa Papua di Kendari: #PapuanLivesMatter

waktu baca 2 menit
Para Mahasiswa Papua yang sementara mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), saat melakukan aksi unjuk rasa menuntut pengaman kasus hukum di tanah kelahiran mereka, Senin (02/08/2021).

KENDARI – Puluhan mahasiswa dan mahasiswi asal Papua melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan hastag #PapuanLivesMatter, pada Senin (02/08/2021).

Berdasarkan pantauan Sultranews.co.id, massa aksi nampak membawa spanduk, poster, kertas, bertuliskan (kulit kami boleh hitam tapi hati kami tidak seperti yang kalian kira), serta tubuh yang digambar untuk menyampaikan aspirasinya.

Unjuk rasa tersebut sebagai buntut dari peristiwa penganiayaan terhadap seorang warga Orang Asli Papua (OAP) penyandang disabilitas di Merauke oleh dua orang oknum prajurit TNI Angkatan Udara (AU).

“Dimana ada tindakan militeristik yang justru berdampak buruk pada masyarakat Papua. Negara harus menyelesaikan masalah yang ada di Tanah Papua,” jelas Orator Aksi, Denias Wanimbo di kantor DPRD Provinsi Sultra.

Selain itu, mahasiswa asal Papua di Kendari meminta kepada pemerintah dan negara untuk kembali kepada nilai-nilai luhur bangsa yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945.

Lebih lanjut, pihaknya juga menuntut agar semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua untuk diadili di pengadilan.

“Hentikan perlakuan rasis kepada masyarakat Papua karena kita semua sama, kita adalah satu,” tegasnya.

Sebelumnya Mahasiswa asal Papua menggelar aksi demo, aksi jalan jauh atau long march dari Asrama Papua, dengan menyusuri simpang Tiga Kampus Baru Universitas Halu Oleo (UHO) hingga bertandang di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra.

Laporan : Muhammad Alpriyasin