Soal Rusuh di PT VDNI, Kapolres Konawe : Tidak Ada Konflik Antara TKA dan TKL
KONAWE – Pasca kericuhan yang terjadi beberapa lalu di perusahaan VDNI dan OSS di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) berakhir recu, hingga menghanguskan sejumlah alat berat dan mengakibatkan kerugian perusahaan ratusan miliyar rupiah.
Terkait isu yang berkembang di Media Sosial (Medsos) bahwa Tenaga Kerja Asing (TKA) yang terlihat membawa senjata tajam berupa besi yang telah diruncingkan, guna untuk memukul balik Tenaga Kerja Indonesia, usai melakukan pengrusakan tersebut.
Kapolres Konawe AKBP Yudi Kristanto, S.I.K akhirnya mengklarifikasi hal tersebut, bahwasanya itu tenar benar adanya.
Yudi menjelaskan, TKA yang terlihat didalam video ataupun foto yang telah beredar di Medsos menurut dia, hanyalah untuk keperluan pribadi mereka untuk sekedar berjaga-jaga saja, demi keamanan mereka sendiri.
“Tolong isu ini di luruskan. Mereka (TKA) bukan untuk memukul balik pekerja TKI, melainkan hanya untuk kererluan mereka sendiri saja, alias untuk berjaga-jaga,” jelas Yudi kepada sejumlah media, Kamis (17/12/2020).
Adapun isu kedua orang Cina yang menurut netizen mereka luka akibat terkena sajam jenis Busur, Yudi membenarkan, tetapi saat ini kedua TKA itu sudah dalam perawatan, dan Alhamdulillah mereka sudah baikan.
“Iya benar, ada dua orang, tetapi saat ini mereka masih dalam perawatan medis. Mudah-mudahan pelakunya segera kami tangkap,” tutur Yudi.
Hingga saat ini, lanjut Yudi, untuk personil kepolisian yang masih stey di perusahaan pemurnian nikel berjumlah kurang lebih 750 Personil gabungan TNI dan Polri masih di siagakan.
“Saat ini gabungan TNI – POLRI masih di siagakan sebanyak 750 personil di Morosi,”katanya
Dijelaskannya, walaupun situasi sudah dapat di kendalikan, menurutnya sesuai amanah undang – undang, wajib bagi pihaknya untuk menjaga ketertiban umum pasca kerusuhan, sehingga kata dia, segala aktifitas untuk kepentingan umum dapat berjalan dengan normal. (SN)