SPBU di Sultra Krisis Diserbu Jerigen dan Tangki Rakitan, Pertamina dan Polisi Diminta Tegas

waktu baca 2 menit
Foto di salah satu SPBU di Kota Kendari (Berbagai Sumber)

sultranews.net – Stok Bahan Bakar Minyak (BBM), jenis Premium dan Pertalite disejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai mengalami kelangkaan, Jumat (15/11/2019).

Akibatnya, masyarakat yang ingin mengisi BBM kendaraannya di setiap SPBU tidak kebagian, terutama jenis Premium dan Pertalite.

Padahal pendistribusian stok BBM oleh Pertamina terus dilakukan, namun selalu habis dalam waktu singkat. Hal ini diduga disebabkan adanya calo yang terindikasi bermain untuk melayani pengisian jerigen dan tangki rakitan.

Bagaimana tidak, penelusuran sultranews.net, tidak sedikit para pengisi BBM menggunakan jerigen dan tangki rakitan yang marak menyerbu SPBU.

Disaat kondisi itu terjadi, pedagang BB eceran justru membludak di sekitar SPBU dan di pinggiran jalan. Harganya pun lebih mahal dari harga yang ditetapkan oleh Pertamina.

Pengawasan pihak Pertamina dan aparat Kepolisian juga dinilai lengah, sehingga masalah pengisian BBM secara ilegal di setiap SPBU tidak pernah luput.

Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 191/2014 agar SPBU dilarang untuk menjual premium dan solar kepada warga menggunakan jerigen dan drum untuk dijual kembali ke konsumen.

Selain itu, diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, pembelian Pertalite menggunakan jerigen yang dilarang adalah tidak disertai rekomendasi untuk kebutuhan tertentu (pertanian, perikanan, usaha mikro/kecil.

Sebelumnya, Kapolri dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS), telah menjalin MOU untuk melakukan pengawasan dan penindakan terhadap segala bentuk pelanggaran pengisian BBM di SPBU.

Namun nampaknya, hal itu tidak berjalan baik sehingga pelanggaran terus terjadi di setiap SPBU, baik di kota Kendari maupun di daerah.

Liputan. Wayan Sukanta