Tahun ini 20 Persen Anggaran DD di Koltim Fokus Pada Program Ketahanan Pangan

waktu baca 2 menit

KOLAKA TIMUR, Sultranews.co.id – Duapuluh persen dari anggaran Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025 bakal difokuskan pada program ketahanan pangan sebagai langkah strategis untuk mendukung ketahanan ekonomi masyarakat desa.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara (Sultra) Kusram Maroli, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/3/2025) kemarin.

Kata Kusram Maroli, penggunaan dana desa yang difokuskan pada ketahanan pangan sesuai dengan Keputusan Menteri Desa Nomor 03 Tahun 2025 dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian pangan di tingkat desa dan sejalan dengan program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Penggunaan dana desa lanjut Kadis DPMD, untuk 20 persen tersebut pemanfaatannya dibagi menjadi dua tematik yakni program lintas sektor dengan melibatkan dari kepolisian untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang multikultural

Kemudian tematik yang kedua adalah pemanfaatan lahan pekarangan untuk dijadikan sebagai produk unggulan desa kata dia, seperti desa penghasil ayam, desa penghasil sayur dan lain sebagainya.

“Penggunaan 20 persen dana desa dari 117 desa di koltim tersebut jika di totalkan sebanyak Rp. 17.926.736.600 Milliar. Anggaran itulah yang akan dimanfaatkan pada program ketahanan pangan di desa” ujar Kusram panggilan akrabnya.

“Program ketahanan pangan ini akan di kelola melalui badan usaha milik desa atau BUMDes dan mekanisme penggunaan dana tersebut yakni dari kas desa kemudian di transfer ke rekening BUMDes” tambahnya.

Kata Kusram, program ketahanan pangan ini nantinya akan menjadi unit bisnis BUMDes dengan menyediakan bahan pokok dalam mendukung program makan bergizi gratis atau MBG

“Di Koltim ini nantinya akan di bangun dapur umum di setiap kecamatan untuk melayani makan bergizi gratis bagi masyarakat sebanyak 3000 – 3500 per porsi dan bahan bakunya dari desa melalui BUMDes yang telah disiapkan untuk memasok ke dapur-dapur tersebut,” jelasnya.

Baca Juga :  Kapolres Koltim Tinjau Langsung Kesiapan Personil Pengamanan Kegiatan KREF

“Jadi dapur di setiap kecamatan tersebut, tidak boleh lagi mengambil bahan bakunya dari luar, akan tetapi mengambil bahan baku dari desa itu sendiri sebagai pemasok yang sesuai dengan standar badan gizi,” sambungnya.

Terakhir, dengan program ketahanan pangan ini, ia berharap agar desa di Kolaka timur dapat menjadi penyedia atau pemasok bahan baku yang berkualitas untuk makan bergizi gratis bagi siswa siswi di sekolah

Laporan : Jaspin